Jumat, 06 Oktober 2017

2 Anak Laki Sejak Kecil Diperlakukan Layaknya Wanita, Besar Jadinya Seperti Ini


jpnn.com, SURABAYA - Dua anak lelaki Donjuan, 53, berkarakter seperti kewanitaan alias feminin.

Hal itu dikarenakan ibunya memperlakukan dan memberi tugas mereka seperti anak wanita.

Indikasinya, kini keduanya mengarah menjadi bencong.

================================
Umi Hany Akasah - Radar Surabaya
================================

Sejak kecil, istrinya, Karin, 47, sudah memperlakukan kedua anak lelaki layaknya anak wanita.

Karin membelikan mainan boneka, bahkan warna baju anak-anaknya pun pink, kuning atau identik dengan warna perempuan.

Waktu remaja pun demikian. Karin memberi tugas keduanya menyapu, menyiram bunga, dan menemani ibunya belanja.

“Saya sudah sering protes. Arek lanang kok koyok wong wedok. Tak suruh main balbalan dilarang sama ibuknya, takutnya jatuh,” kata Donjuan di sela-sela sidang talak cerainya di Pengadilan Agama (PA), klas 1A Surabaya, Jumat (7/7).

Bersama pengacaranya, Abdul Kadir, Donjuan mengaku sering bertengkar dengan istrinya terkait urusan mendidik anak.

Terlebih, ia ingin anak-anaknya kuat gagah bak Superman. Pria yang bekerja sebagai guru matematika itu berkali kali mengajak anaknya bermain ala pria.

Seperti lari, naik sepeda, bahkan panjat tebing, namun selalu dilarang oleh istrinya. Karena tidak mau bertengkar, terlebih istrinya itu super cerewet, Donjuan pun tak mau ambil pusing.

Setelah 20 tahun, ia akhirnya sudah menerima kenyataan bahwa dampak pendidikan yang terlalu kecewekcewekan membuat anak-anaknya jadi lemah gemulai.

“Diketawain sama tetangga, ya teman-temannya juga. Saya juga feeling kalau kini mereka itu homo “ jelasnya.

Hal itu dibuktikan kalau teman sekolahnya dulu kebanyakan wanita, tapi tak ada yang pernah jadi kekasihnya.

Sedangkan, kini waktu kuliah sahabat sahabatnya cenderung pria dan terkadang sering menginap di rumahnya di kawasan Wiyung.

Donjuan memprediksi jika kenyataan pahit itu bakal membuatnya sakit hati.

”Ini semua salah istriku. Aku lebih baik menikah lagi,” kata Donjuan yang mengaku sudah pacar lagi.

Sementara itu, Karin mengaku alasan Donjuan menyalahkan didikannya sudah tidak masuk akal. Karena sebenarnya, Donjuan ingin menikah lagi dengan kekasihnya.

“Iya anak-anak memang gemulai, tapi itu kan baik. Jadi nanti kalau mereka rumah tangga membantu istrinya membersihkan rumah. Enggak kayak bapaknya yang males,” kata Karin.

Saat ini, Karin sudah pasrah dengan keputusan suaminya. Karin tetap tabah terlebih kedua anak lelakinya sangat menyayangi dan mensupport dirinya.

“Mereka kuliah sendiri, dan sudah bisa beli mobil dari kerjanya itu. Entah dibilang kewanita wanitaanlah, yang penting mereka penyayang sama orang tuanya,” pungkasnya.(*/no)

Rahasia di Balik Permintaan Istri yang Minta Dimanja Dalam Keadaan Gelap


jpnn.com, SURABAYA - Empat tahun menikah, Donjuan, 34, dilarang melihat ‘ladang’ milik istrinya.

Karena itu, sang istri sebut Karin, 28, minta lampu dimatikan saat berhubungan badan alias making love (ML).

============================
Umi Hany Akasah - Radar Surabaya
============================

Donjuan tidak pernah tahu jika ada rahasia besar yang ditutupi istrinya.

Selama empat tahun, saat bercinta, istrinya melarang menghidupkan lampu kamarnya.

”Saya itu curiganya, kalau keras-keras, istri ngelarang. Sensasinya enggak ada. Pokoknya sering tengkar sama istri karena enggak mau keras-keras,” kata Donjuan di sela-sela talak cerainya di Pengadilan Agama (PA), Klas 1A Surabaya, Kamis (5/7).

Bersama pengacaranya, Donjuan mengatakan sempat stres dengan sikap istrinya.

Apalagi, selama ini ia memiliki khayalan berhubungan dengan berbagai gaya, mulai 69, doggy style dan sebagainya.

Sayang, sampai talak sudah diajukan ke kantor PA, itu hanya bayangan semata.

”Saya itu mau ’jajan’ sebenarnya tapi takut dosa. Ya akhirnya sampai sekarang ya enggak berani melakukannya,” jelas pria yang tinggal di perumahan Lidah Kulon itu.

Terbongkarnya rahasia ada apa dengan sawah Karin terjadi pada awal Juni lalu. Saat itu, Donjuan sudah ngebet minta berhubungan badan.

Karin pun melayaninya tapi tetap dengan syarat lampu dimatikan.

Pas Donjuan sedang menggenjot keras, Karin berteriak histeris sampai membuat suaminya marah karena dianggap terlalu lebai.

Donjuan langsung menyalakan lampu meski sebenarnya Karin menolaknya. Akhirnya, Donjuan melihat banyak sekali lendir putih dan hampir mirip dengan kanji di alat vital istrinya.

”Aku langsung muntah-muntah. Sejak itu saya enggak mau lagi menyentuh istri. Intinya saya sudah jijik. Kalau lagi pingin, tak buat jalan-jalan saja biar enggak stres,” jelasnya.

Pria yang bekerja sebagai pegawai di pemprov Jatim itu berharap dirinya segera bisa menikah lagi dalam waktu secepat mungkin.

Sementara itu, Karin hanya diam seribu bahasa.

”Sudah keputihan lama sejak SMA. Enggak bau kok, tapi emang banyak gitu,” jelasnya.

Saat ini, Karin sedang melakukan pengobatan di salah satu klinik kandungan, bahkan di spesialis kulit dan penyakit kelamin.

”Ini penyebabnya hormon kok,” pungkasnya membela diri. (*/no)

Jumat, 29 September 2017

Bedanya saat Pacaran dan Usai Menikah di Musim Mudik Lebaran




jpnn.com, SURABAYA - Tiada ampun untuk pasangan yang tidak mau menghargai dan menghormati orang tua.

Donwori, 35, pun mengaku harus bersikap tegas terhadap istrinya, Se­phia, 33, yang tak mau ikut mudik ke kampung halamannya di Magetan.

================================
Umi Hany Akasah - Radar Surabaya
================================

Untuk merayu sang istri mudik, bagi Donwori bukan pekerjaan yang mudah.

Apalagi, sudah empat tahun berturut-turut dia memaksa sang istri ikut mudik bersamanya namun selalu gagal.

Sephia selalu beralasan mual dan muntah-muntah kalau naik kendaraan jarak jauh.

”Sejak awal nikah, istri memang sudah nggak suka saya ajak sowan ke orang tua di Magetan. Alasannya sih, jauh. Tapi, dulu waktu masih muda masa-masa pacaran, dia malah yang sering nyelonong pergi sendiri ujug-ujug main ke rumah naik bus,” kata Donwori.

Dia mengaku awalnya berusaha untuk bersabar. Dia juga mencari tahu apa kesalahan orang tuanya sampai sang istri emoh ke rumah mertuanya.

Bahkan ayah dan ibunya pun sampai mengalah rela bertandang ke Surabaya untuk mengunjungi anak, menantu, dan cucunya di akhir pekan.

”Saya kan kerja kontraktor, jadi sibuk banget. Pulang kadang dua bulan sekali. Kasihan ibu dan ayah juga sudah tua. Karena itu, sebenarnya istri kadang saya suruh ke Magetan. Ya sekadar menjenguk atau apalah, tapi kok dia nggak pernah mau. Saya juga nggak tahu alasannya,” kata Donwori.

Namun sejak awal menikah, Donwori mengaku sudah merasakan jika istrinya tidak suka dengan orang tuanya.

Waktu itu, Donwori sudah tidak berkutik karena Sephia dan orang tuanya ngebet minta menikah.

Ia pun tidak enak sama ayahnya, lantaran Sephia sering ke Magetan meminta untuk dinikahi.

Apalagi akibatnya, warga dan saudaranya yang lain jadi kerap memaksanya untuk menikah karena dianggap tabu seorang wanita sering datang dan menginap di rumah laki-laki.

”Saya sudah sabar-sabarkan mempertahankan dia demi anak. Tapi, kesabaran saya sekarang sudah benar-benar habis. Lebaran lalu, saya ajak dia pulang nggak mau. Dia malah melarang saya nggak usah pulang. Lha saya ini kan anak bungsu, pastinya orang tua nelongso kalau hari raya kok anaknya nggak mudik,” jelasnya.

Akhirnya meski tanpa izin istrinya, Donwori pulang sendiri ke Magetan. Tapi dia sangat malu dengan orang tua dan saudara-saudaranya karena pulang tanpa didampingi istri dan anaknya.

”Ibu melihat saya pulang sendiri menangis, saya jadi nggak tega. Padahal saya sudah yakinkan beliau kalau kami nggak ada masalah. Tapi karena istri tak bisa diajak mudik, saya mengajukan talak cerai. Saya sudah tidak bisa memaafkan istri saya itu lagi,” kata Donwori.

Meski demikian, pria yang tinggal di Rungkut itu berjanji akan bertanggung jawab kepada anaknya hasil pernikahan dengan Sephia.

Ia berjanji akan memenuhi susu dan kebutuhan anak semata wayangnya itu sebesar Rp 4 juta per bulan.

Tapi beberapa saat, suara handphonenya berbunyi. Ternyata itu dari Sephia.

Keduanya tampak bersitegang lewat komunikasi di handphone. Tapi, Donwori lantas menutup handphonenya dan tampak tidak nyaman.

”Dia (Sephia, Red) tadi nangis-nangis bilang saya ini jahat. Dia ngakui nggak suka sama orangtua saya. Dia nuduh orangtua yang meminta saya menceraikannya. Ya saya gak terima. Demi Tuhan, kalau tahu saya cerai begini pasti ayah dan ibu saya malah memarahi saya,” papar Donwori. (*/jay)

Menikah tanpa Cinta



jpnn.com, SURABAYA - Mendapatkan istri kurus kerempeng dengan body ala tripleks tampaknya merupakan aib dan penderitaan yang luar biasa bagi Donjuan, 25.

Karena itu, warga Perak ini sontak menceraikan istrinya sebut saja Karin, 19.

Sungguh Karin pun akhirnya harus menjadi janda kembang di usia pernikahan yang baru jalan empat bulan.

================================
Umi Hany Akasah - Radar Surabaya
================================

Karin mengaku sang suami Donjuan tidak pernah puas dengan pelayanannya.

Alasannya karena fisiknya yang tidak menarik sebagai seorang perempuan.

”Katanya saya ini terlalu kurus. Body ala tripleks, bokong gak semok. Sakit hati ini, apalagi dibandingbandingkan dengan wanita lain. Nelongso, atiku nelongso” cerocos Karin saat ditemui di Pengadilan Agama (PA) Klas 1 Surabaya, Senin (3/7).

Tapi meski sakit hati, Karin mengaku tidak berani terlalu banyak protes. Sebab selama ini, pernikahannya merupakan hasil perjodohan orang tuanya.

Meski sempat menolak, namun dia tak kuasa membatalkan perjodohan itu karena Donjuan adalah anak dari sahabat kecil ayahnya sesama pengusaha besi di kawasan Perak.

Apalagi, calon ibu mertuanya juga pernah bekerja di Arab Saudi sehingga mereka keluarga yang sangat kaya raya.

Menurut Karin, setelah lulus SMA, dirinya ingin melanjutkan ke bangku kuliah. Namun, orang tuanya menolak lantaran tidak ingin anaknya bekerja.

Orang tuanya berpandangan bahwa perempuan lebih baik tinggal di rumah dan melayani keluarga. Jika pun bekerja, lebih baik membantu bisnis toko pracangan milik orang tuanya yang sudah memiliki beberapa cabang di Surabaya.

Sebagai anak pertama, Karin pun tak bisa menolak keinginan orangtuanya. Dia akhirnya terpaksa menikah dengan Donjuan meski tanpa cinta.

”Tapi akhirnya, aku dihina terus sama dia (Donjuan, Red). Katanya aku ini kurang menariklah, nggak seksi lah, dan banyak lagi,” jelasnya.

Yang paling menjengkelkan, kata Karin, Donjuan juga sering membandingkannya dengan wanita lain.

Terutama para tetangga baik gadis maupun janda yang memiliki tubuh lebih menarik dibanding dirinya.

Tak kuat terus menerus dibanding-bandingkan dengan wanita lain dan merasa tak diterima seutuhnya oleh sang suami, Karin pun memutuskan untuk menyandang status janda. Baginya, itu lebih baik daripada terus menderita dan dihina. Apalagi, mereka belum dikaruniai anak.

”Alhamdullillah, sekarang saya lebih bersyukur setelah pisah dengan dia. Orangtua juga tidak lagi memaksa saya kawin lagi. Saya sudah daftar kuliah dan bulan depan mau jadi mahasiswa baru. Mungkin dengan melanjutkan kuliah saya bisa melupakan nestapa perkawinan,” ucap wanita yang sudah diterima di jurusan ekonomi sebuah kampus swasta di Surabaya itu.

Sementara itu, Donjuan terlihat santai dan tidak terlalu banyak bicara.

Dia mengaku sebenarnya sudah berusaha mencintai Karin, namun dia tidak mendapatkan sensasi dan kepuasan dalam berhubungan suami istri lantaran fisik istrinya yang terlalu kurus.

Dengan gagalnya pernikahannya itu, Donjuan mengaku tidak terlalu bersedih. Ia berencana mencari istri sendiri. Tentunya, dengan syarat calon istri punya body seksi dan bokong bahenol.

”Harus yang seksi. Minimal kayak Nikita Mirzani. Kalaupun gendut kayak Nunung, ya nggak masalah. Pokoknya padat berisi,” tukasnya. (*/jay)

SPG Cantik yang Cakap Tawarkan Mobil, Janda Beranak Satu, Mengaku MasihGadis



jpnn.com, SURABAYA - Bangga jadi Sales Promotion Girl, Sephia, 25, memutuskan menceraikan suaminya, sebut Donwori, 28, dua tahun lalu.

Kini, penampilan Sephia berubah. Bahkan, ia mengaku masih lajang saat mempromosikan mobil di kawasan Pengadilan Agama (PA), Kamis lalu (22/6).

================================
Umi Hany Akasah - Radar Surabaya
================================

Tampil seksi dengan bulu mata lentik, Sephia mengaku kalau kini sudah merasa bebas tanpa beban apapun.

Anaknya dititipkan ke mantan suami dan mertuanya. Sedangkan, ia fokus bekerja sebagai SPG.

“Enak gini. Tiga hari saja dapat Rp 6 juta. Ini sudah bawa mobil sendiri, dulu rasane makan ae gak bisa,” kata Sephia.

Dengan cakap, Sephia menawarkan mobil dan menjelaskan kelebihannya kepada para pengunjung PA. Sesekali ia terlihat menggoda para pengacara dan juga pengunjung PA lainnya.

Dari kelebihannya menjadi marketing, ia berhasil mendapatkan tiga pembeli.

“Komisinya tergantung yang dijual. Ini kan saya SPG sewaan, kadang event motor, rokok dan lainnya. Lumayan seringlah. Sebulan hampir tiap hari ada,” jelasnya.

Wanita yang tinggal di kawasan Rungkut itu tidak pernah mengaku kalau sudah menikah.

Dia mengaku masih lajang dan tidak pernah punya anak. Supaya masih terlihat cantik dan seksi, Sephia mengaku rajin melakukan perawatan di salon kecantikan. Mulai dari fasial, spa, pedicure manicure dan sebagainya.

“Ya harus dianggarkanlah. Biasanya sih habis Rp 3 juta sebulan. Belum lagi program diet dan sebagainya. Kecantikan itu kan aset cari duit, kalau elek ya masak payu,” kata dia.

Sebagai SPG, Sephia mengaku banyak senengnya. Ia terkadang sering dihina dan disepelekan. Meski demikian, Sephia mengaku sangat senang.

Terlebih pada pria yang mau memberi uang lebih kepadanya.

“Kadang kencan kalau uangnya banyak,” kata Sephia, centil. Lantas, bagaimana nasib mantan suaminya? Sephia mengaku kalau Donwori sudah bertunangan dengan wanita lainnya.

“Anak masih rajin saya kirimi uang. Lha anakku sekolah kok. Kalo sama mantan suami, sekarang sudah kayak temen. Udah nggak berantem-berantem lagi,” pungkas Sephia. (*/opi)

Ketika Suami Kepergok Intip Pembantu Cantik



jpnn.com, SURABAYA - Penampilan Donjuan, 50, terlihat sangat alim. Ia guru agama merangkap sebagai pendakwah.

Namun, ibarat pepatah nila setitik, Donjuan apes bukan kepalang saat dirinya kepergok mengintip pembantunya ganti baju di kamar.

================================
Umi Hany Akasah - Radar Surabaya
================================

Sambil sujud-sujud di kaki ibunya, Donjuan bersumpah bila dia tidak mengintip pembantunya yang sedang ganti baju di kamarnya.

Itu hanya kebetulan saja, dan menuding istrinya sudah menjebaknya.

“Demi Tuhan Bu, itu jebakan. Istri ingin menguasai harta, makanya ia melakukan tindak keji seperti ini,” kata Donjuan di sela-sela sidang gugatan cerainya di Pengadilan Agama (PA), klas 1A Surabaya, Kamis (22/6).

Terlihat diadili, Donjuan tak mampu mengelak kalau pembantunya sebut Sephia, 39, mengakui di depan keluarga besarnya memang sering mendengar suara seperti ada orang di depan pintu dan jendela kecil di kamar belakang.

Sephia tak pernah mengira kalau itu ulah Donjuan mengintip dirinya.

“Apa sih tujuanmu fitnah gitu. Kurang apa keluargaku baik sama kamu, kok bikin rumah tanggaku hancur begini,” tuding Donjuan melotot kepada Sephia.

Sementara itu, Sephia bersembunyi di belakang mertuanya. Mereka tetap menyalahkan Donjuan dan memintanya untuk segera meninggalkan rumahnya di kawasan Perumahan Wisma Permai.

Rumah yang ditaksir senilai Rp 10 miliar itu merupakan warisan orang tua Donjuan.

Sedangkan, istri Donjuan sebut Mira, 40, mengaku sudah ikhlas menjadi janda.

Ibu tiga anak itu tak mengira jika suami yang dianggapnya sempurna dan alim bisa melakukan tindak susila sedemikian rupa.

“Malu benar aku. Dia itu mondok bertahun-tahun lho. Dulu enggak kayak gitu. Kesambet apa dia itu,” kata Mira.

Dari pengakuan Sephia yang sering mendengar sesuatu yang aneh dari depan pintunya, ia yakin bila suaminya sudah lama melakukan tindak asusila tersebut.

“Masak ada maling ngaku, yang benar mereka itu ya ahli nipu,” jelasnya.

Ia berharap suaminya bisa tobat segera dan kembali ke jalan yang benar.

“Malulah, gimana kalau tetangga denger. Mati aku nanti,” pungkasnya. (*/no)

Sabtu, 23 September 2017

Enggak Jantan, Kurang Tepat Bidikannya



jpnn.com, SURABAYA - Memiliki anak adalah dambaan semua pasangan suami istri. Jika lama tak punya anak, maka bisa membuat depresi jika tak dibawa enjoy.

Perasaan itu yang dialami pasangan suami istri (pasutri) yang tinggal di kawasan Rungkut Medokan sebut Donwori, 40, dan Sephia, 38. Keduanya sempat frustasi sampai harus keluar dari pekerjaannya.

================================
Umi Hany Akasah - Radar Surabaya
================================

Mereka sudah terlihat tak berdaya dan pasrah. Keduanya pun sempat sama-sama mengajukan perceraian di Pengadilan Agama ( PA) secara bersamaan dengan alasan tidak punya anak.

Entah di sengaja atau tidak, keduanya tampak terkaget ketika bertemu di halaman kantor PA, Rabu (21/6).

Kedua wajah suami istri yang sudah menikah selama 13 tahun itu pucat. Keduanya saling menyalahkan sampai akhirnya hampir berkelahi di halaman PA.

Untung beberapa pegawai satpam dan pengunjung melerai, sampai keduanya terlihat sangat romantis dan menyentuh kalbu.

“Saya sebenarnya juga enggak ingin kayak gini mas. Saya stres karena merasa enggak bisa memberi keturunan. Gitu orang orang dan keluarga sampeyan tanya tanya terus kapan punya anak,” kata Karin yang berwajah cantik itu berucap kepada Donjuan di salah satu warung depan PA.

Dengan wajah lelah, Karin mengaku sudah enggak kuat menahan tekanan soal anak.

Karena, seluruh usaha untuk memiliki anak mulai ke dokter kandungan, ke orang pintar, kiai, minum obat tradisional hingga obat hamil lewat online sudah pernah ia lakukan.

Namun, tak ada hasilnya. Sampai akhirnya, wanita yang bekerja sebagai staf administrasi itu harus menjalani perawatan intensif oleh psikiater.

Tidak hanya Karin, Donwori juga demikian. Meski belum ada rencana untuk menikah lagi, Donwori memang sangat frustasi karena malu dengan teman-temannya.

“Dibilang enggak jantan, kurang tepat bidikannya. Pusing. Sebagai laki-laki pastinya itu sangat tidak berharga. Harga diri terinjak-injak,” kata Donwori.

Pria yang bekerja sebagai pegawai akuntan itu menyatakan dirinya sudah sempat berhenti kerja demi memperoleh anak, namun hasilnya sia-sia.

“Saya jujur pernah mencoba nikah siri dengan beberapa wanita, ya saya coba kejantanam saya, tapi tetap enggak berhasil. Ya mereka juga sudah meninggalkan saya. Yang setia dan sayang emang hanya Karin saja. Makanya, saya berat mau meninggalkan istri,” jelasnya.

Makanya itu, Donjuan sangat berat hati untuk berpisah dengan Karin. Akan tetapi, tekanan tidak punya anak memang sangat menyiksanya.

“Tidak tahu ini bagaimana nasibnya? Kalau istri mau cerai ya saya pasrah,” pungkasnya. (*/no)