Jumat, 06 Oktober 2017
2 Anak Laki Sejak Kecil Diperlakukan Layaknya Wanita, Besar Jadinya Seperti Ini
jpnn.com, SURABAYA - Dua anak lelaki Donjuan, 53, berkarakter seperti kewanitaan alias feminin.
Hal itu dikarenakan ibunya memperlakukan dan memberi tugas mereka seperti anak wanita.
Indikasinya, kini keduanya mengarah menjadi bencong.
================================
Umi Hany Akasah - Radar Surabaya
================================
Sejak kecil, istrinya, Karin, 47, sudah memperlakukan kedua anak lelaki layaknya anak wanita.
Karin membelikan mainan boneka, bahkan warna baju anak-anaknya pun pink, kuning atau identik dengan warna perempuan.
Waktu remaja pun demikian. Karin memberi tugas keduanya menyapu, menyiram bunga, dan menemani ibunya belanja.
“Saya sudah sering protes. Arek lanang kok koyok wong wedok. Tak suruh main balbalan dilarang sama ibuknya, takutnya jatuh,” kata Donjuan di sela-sela sidang talak cerainya di Pengadilan Agama (PA), klas 1A Surabaya, Jumat (7/7).
Bersama pengacaranya, Abdul Kadir, Donjuan mengaku sering bertengkar dengan istrinya terkait urusan mendidik anak.
Terlebih, ia ingin anak-anaknya kuat gagah bak Superman. Pria yang bekerja sebagai guru matematika itu berkali kali mengajak anaknya bermain ala pria.
Seperti lari, naik sepeda, bahkan panjat tebing, namun selalu dilarang oleh istrinya. Karena tidak mau bertengkar, terlebih istrinya itu super cerewet, Donjuan pun tak mau ambil pusing.
Setelah 20 tahun, ia akhirnya sudah menerima kenyataan bahwa dampak pendidikan yang terlalu kecewekcewekan membuat anak-anaknya jadi lemah gemulai.
“Diketawain sama tetangga, ya teman-temannya juga. Saya juga feeling kalau kini mereka itu homo “ jelasnya.
Hal itu dibuktikan kalau teman sekolahnya dulu kebanyakan wanita, tapi tak ada yang pernah jadi kekasihnya.
Sedangkan, kini waktu kuliah sahabat sahabatnya cenderung pria dan terkadang sering menginap di rumahnya di kawasan Wiyung.
Donjuan memprediksi jika kenyataan pahit itu bakal membuatnya sakit hati.
”Ini semua salah istriku. Aku lebih baik menikah lagi,” kata Donjuan yang mengaku sudah pacar lagi.
Sementara itu, Karin mengaku alasan Donjuan menyalahkan didikannya sudah tidak masuk akal. Karena sebenarnya, Donjuan ingin menikah lagi dengan kekasihnya.
“Iya anak-anak memang gemulai, tapi itu kan baik. Jadi nanti kalau mereka rumah tangga membantu istrinya membersihkan rumah. Enggak kayak bapaknya yang males,” kata Karin.
Saat ini, Karin sudah pasrah dengan keputusan suaminya. Karin tetap tabah terlebih kedua anak lelakinya sangat menyayangi dan mensupport dirinya.
“Mereka kuliah sendiri, dan sudah bisa beli mobil dari kerjanya itu. Entah dibilang kewanita wanitaanlah, yang penting mereka penyayang sama orang tuanya,” pungkasnya.(*/no)
Rahasia di Balik Permintaan Istri yang Minta Dimanja Dalam Keadaan Gelap
jpnn.com, SURABAYA - Empat tahun menikah, Donjuan, 34, dilarang melihat ‘ladang’ milik istrinya.
Karena itu, sang istri sebut Karin, 28, minta lampu dimatikan saat berhubungan badan alias making love (ML).
============================
Umi Hany Akasah - Radar Surabaya
============================
Donjuan tidak pernah tahu jika ada rahasia besar yang ditutupi istrinya.
Selama empat tahun, saat bercinta, istrinya melarang menghidupkan lampu kamarnya.
”Saya itu curiganya, kalau keras-keras, istri ngelarang. Sensasinya enggak ada. Pokoknya sering tengkar sama istri karena enggak mau keras-keras,” kata Donjuan di sela-sela talak cerainya di Pengadilan Agama (PA), Klas 1A Surabaya, Kamis (5/7).
Bersama pengacaranya, Donjuan mengatakan sempat stres dengan sikap istrinya.
Apalagi, selama ini ia memiliki khayalan berhubungan dengan berbagai gaya, mulai 69, doggy style dan sebagainya.
Sayang, sampai talak sudah diajukan ke kantor PA, itu hanya bayangan semata.
”Saya itu mau ’jajan’ sebenarnya tapi takut dosa. Ya akhirnya sampai sekarang ya enggak berani melakukannya,” jelas pria yang tinggal di perumahan Lidah Kulon itu.
Terbongkarnya rahasia ada apa dengan sawah Karin terjadi pada awal Juni lalu. Saat itu, Donjuan sudah ngebet minta berhubungan badan.
Karin pun melayaninya tapi tetap dengan syarat lampu dimatikan.
Pas Donjuan sedang menggenjot keras, Karin berteriak histeris sampai membuat suaminya marah karena dianggap terlalu lebai.
Donjuan langsung menyalakan lampu meski sebenarnya Karin menolaknya. Akhirnya, Donjuan melihat banyak sekali lendir putih dan hampir mirip dengan kanji di alat vital istrinya.
”Aku langsung muntah-muntah. Sejak itu saya enggak mau lagi menyentuh istri. Intinya saya sudah jijik. Kalau lagi pingin, tak buat jalan-jalan saja biar enggak stres,” jelasnya.
Pria yang bekerja sebagai pegawai di pemprov Jatim itu berharap dirinya segera bisa menikah lagi dalam waktu secepat mungkin.
Sementara itu, Karin hanya diam seribu bahasa.
”Sudah keputihan lama sejak SMA. Enggak bau kok, tapi emang banyak gitu,” jelasnya.
Saat ini, Karin sedang melakukan pengobatan di salah satu klinik kandungan, bahkan di spesialis kulit dan penyakit kelamin.
”Ini penyebabnya hormon kok,” pungkasnya membela diri. (*/no)
Jumat, 29 September 2017
Bedanya saat Pacaran dan Usai Menikah di Musim Mudik Lebaran
Donwori, 35, pun mengaku harus bersikap tegas terhadap istrinya, Sephia, 33, yang tak mau ikut mudik ke kampung halamannya di Magetan.
================================
Umi Hany Akasah - Radar Surabaya
================================
Untuk merayu sang istri mudik, bagi Donwori bukan pekerjaan yang mudah.
Apalagi, sudah empat tahun berturut-turut dia memaksa sang istri ikut mudik bersamanya namun selalu gagal.
Sephia selalu beralasan mual dan muntah-muntah kalau naik kendaraan jarak jauh.
”Sejak awal nikah, istri memang sudah nggak suka saya ajak sowan ke orang tua di Magetan. Alasannya sih, jauh. Tapi, dulu waktu masih muda masa-masa pacaran, dia malah yang sering nyelonong pergi sendiri ujug-ujug main ke rumah naik bus,” kata Donwori.
Dia mengaku awalnya berusaha untuk bersabar. Dia juga mencari tahu apa kesalahan orang tuanya sampai sang istri emoh ke rumah mertuanya.
Bahkan ayah dan ibunya pun sampai mengalah rela bertandang ke Surabaya untuk mengunjungi anak, menantu, dan cucunya di akhir pekan.
”Saya kan kerja kontraktor, jadi sibuk banget. Pulang kadang dua bulan sekali. Kasihan ibu dan ayah juga sudah tua. Karena itu, sebenarnya istri kadang saya suruh ke Magetan. Ya sekadar menjenguk atau apalah, tapi kok dia nggak pernah mau. Saya juga nggak tahu alasannya,” kata Donwori.
Namun sejak awal menikah, Donwori mengaku sudah merasakan jika istrinya tidak suka dengan orang tuanya.
Waktu itu, Donwori sudah tidak berkutik karena Sephia dan orang tuanya ngebet minta menikah.
Ia pun tidak enak sama ayahnya, lantaran Sephia sering ke Magetan meminta untuk dinikahi.
Apalagi akibatnya, warga dan saudaranya yang lain jadi kerap memaksanya untuk menikah karena dianggap tabu seorang wanita sering datang dan menginap di rumah laki-laki.
”Saya sudah sabar-sabarkan mempertahankan dia demi anak. Tapi, kesabaran saya sekarang sudah benar-benar habis. Lebaran lalu, saya ajak dia pulang nggak mau. Dia malah melarang saya nggak usah pulang. Lha saya ini kan anak bungsu, pastinya orang tua nelongso kalau hari raya kok anaknya nggak mudik,” jelasnya.
Akhirnya meski tanpa izin istrinya, Donwori pulang sendiri ke Magetan. Tapi dia sangat malu dengan orang tua dan saudara-saudaranya karena pulang tanpa didampingi istri dan anaknya.
”Ibu melihat saya pulang sendiri menangis, saya jadi nggak tega. Padahal saya sudah yakinkan beliau kalau kami nggak ada masalah. Tapi karena istri tak bisa diajak mudik, saya mengajukan talak cerai. Saya sudah tidak bisa memaafkan istri saya itu lagi,” kata Donwori.
Meski demikian, pria yang tinggal di Rungkut itu berjanji akan bertanggung jawab kepada anaknya hasil pernikahan dengan Sephia.
Ia berjanji akan memenuhi susu dan kebutuhan anak semata wayangnya itu sebesar Rp 4 juta per bulan.
Tapi beberapa saat, suara handphonenya berbunyi. Ternyata itu dari Sephia.
Keduanya tampak bersitegang lewat komunikasi di handphone. Tapi, Donwori lantas menutup handphonenya dan tampak tidak nyaman.
”Dia (Sephia, Red) tadi nangis-nangis bilang saya ini jahat. Dia ngakui nggak suka sama orangtua saya. Dia nuduh orangtua yang meminta saya menceraikannya. Ya saya gak terima. Demi Tuhan, kalau tahu saya cerai begini pasti ayah dan ibu saya malah memarahi saya,” papar Donwori. (*/jay)
Menikah tanpa Cinta
jpnn.com, SURABAYA - Mendapatkan istri kurus kerempeng dengan body ala tripleks tampaknya merupakan aib dan penderitaan yang luar biasa bagi Donjuan, 25.
Karena itu, warga Perak ini sontak menceraikan istrinya sebut saja Karin, 19.
Sungguh Karin pun akhirnya harus menjadi janda kembang di usia pernikahan yang baru jalan empat bulan.
================================
Umi Hany Akasah - Radar Surabaya
================================
Karin mengaku sang suami Donjuan tidak pernah puas dengan pelayanannya.
Alasannya karena fisiknya yang tidak menarik sebagai seorang perempuan.
”Katanya saya ini terlalu kurus. Body ala tripleks, bokong gak semok. Sakit hati ini, apalagi dibandingbandingkan dengan wanita lain. Nelongso, atiku nelongso” cerocos Karin saat ditemui di Pengadilan Agama (PA) Klas 1 Surabaya, Senin (3/7).
Tapi meski sakit hati, Karin mengaku tidak berani terlalu banyak protes. Sebab selama ini, pernikahannya merupakan hasil perjodohan orang tuanya.
Meski sempat menolak, namun dia tak kuasa membatalkan perjodohan itu karena Donjuan adalah anak dari sahabat kecil ayahnya sesama pengusaha besi di kawasan Perak.
Apalagi, calon ibu mertuanya juga pernah bekerja di Arab Saudi sehingga mereka keluarga yang sangat kaya raya.
Menurut Karin, setelah lulus SMA, dirinya ingin melanjutkan ke bangku kuliah. Namun, orang tuanya menolak lantaran tidak ingin anaknya bekerja.
Orang tuanya berpandangan bahwa perempuan lebih baik tinggal di rumah dan melayani keluarga. Jika pun bekerja, lebih baik membantu bisnis toko pracangan milik orang tuanya yang sudah memiliki beberapa cabang di Surabaya.
Sebagai anak pertama, Karin pun tak bisa menolak keinginan orangtuanya. Dia akhirnya terpaksa menikah dengan Donjuan meski tanpa cinta.
”Tapi akhirnya, aku dihina terus sama dia (Donjuan, Red). Katanya aku ini kurang menariklah, nggak seksi lah, dan banyak lagi,” jelasnya.
Yang paling menjengkelkan, kata Karin, Donjuan juga sering membandingkannya dengan wanita lain.
Terutama para tetangga baik gadis maupun janda yang memiliki tubuh lebih menarik dibanding dirinya.
Tak kuat terus menerus dibanding-bandingkan dengan wanita lain dan merasa tak diterima seutuhnya oleh sang suami, Karin pun memutuskan untuk menyandang status janda. Baginya, itu lebih baik daripada terus menderita dan dihina. Apalagi, mereka belum dikaruniai anak.
”Alhamdullillah, sekarang saya lebih bersyukur setelah pisah dengan dia. Orangtua juga tidak lagi memaksa saya kawin lagi. Saya sudah daftar kuliah dan bulan depan mau jadi mahasiswa baru. Mungkin dengan melanjutkan kuliah saya bisa melupakan nestapa perkawinan,” ucap wanita yang sudah diterima di jurusan ekonomi sebuah kampus swasta di Surabaya itu.
Sementara itu, Donjuan terlihat santai dan tidak terlalu banyak bicara.
Dia mengaku sebenarnya sudah berusaha mencintai Karin, namun dia tidak mendapatkan sensasi dan kepuasan dalam berhubungan suami istri lantaran fisik istrinya yang terlalu kurus.
Dengan gagalnya pernikahannya itu, Donjuan mengaku tidak terlalu bersedih. Ia berencana mencari istri sendiri. Tentunya, dengan syarat calon istri punya body seksi dan bokong bahenol.
”Harus yang seksi. Minimal kayak Nikita Mirzani. Kalaupun gendut kayak Nunung, ya nggak masalah. Pokoknya padat berisi,” tukasnya. (*/jay)
SPG Cantik yang Cakap Tawarkan Mobil, Janda Beranak Satu, Mengaku MasihGadis
jpnn.com, SURABAYA - Bangga jadi Sales Promotion Girl, Sephia, 25, memutuskan menceraikan suaminya, sebut Donwori, 28, dua tahun lalu.
Kini, penampilan Sephia berubah. Bahkan, ia mengaku masih lajang saat mempromosikan mobil di kawasan Pengadilan Agama (PA), Kamis lalu (22/6).
================================
Umi Hany Akasah - Radar Surabaya
================================
Tampil seksi dengan bulu mata lentik, Sephia mengaku kalau kini sudah merasa bebas tanpa beban apapun.
Anaknya dititipkan ke mantan suami dan mertuanya. Sedangkan, ia fokus bekerja sebagai SPG.
“Enak gini. Tiga hari saja dapat Rp 6 juta. Ini sudah bawa mobil sendiri, dulu rasane makan ae gak bisa,” kata Sephia.
Dengan cakap, Sephia menawarkan mobil dan menjelaskan kelebihannya kepada para pengunjung PA. Sesekali ia terlihat menggoda para pengacara dan juga pengunjung PA lainnya.
Dari kelebihannya menjadi marketing, ia berhasil mendapatkan tiga pembeli.
“Komisinya tergantung yang dijual. Ini kan saya SPG sewaan, kadang event motor, rokok dan lainnya. Lumayan seringlah. Sebulan hampir tiap hari ada,” jelasnya.
Wanita yang tinggal di kawasan Rungkut itu tidak pernah mengaku kalau sudah menikah.
Dia mengaku masih lajang dan tidak pernah punya anak. Supaya masih terlihat cantik dan seksi, Sephia mengaku rajin melakukan perawatan di salon kecantikan. Mulai dari fasial, spa, pedicure manicure dan sebagainya.
“Ya harus dianggarkanlah. Biasanya sih habis Rp 3 juta sebulan. Belum lagi program diet dan sebagainya. Kecantikan itu kan aset cari duit, kalau elek ya masak payu,” kata dia.
Sebagai SPG, Sephia mengaku banyak senengnya. Ia terkadang sering dihina dan disepelekan. Meski demikian, Sephia mengaku sangat senang.
Terlebih pada pria yang mau memberi uang lebih kepadanya.
“Kadang kencan kalau uangnya banyak,” kata Sephia, centil. Lantas, bagaimana nasib mantan suaminya? Sephia mengaku kalau Donwori sudah bertunangan dengan wanita lainnya.
“Anak masih rajin saya kirimi uang. Lha anakku sekolah kok. Kalo sama mantan suami, sekarang sudah kayak temen. Udah nggak berantem-berantem lagi,” pungkas Sephia. (*/opi)
Ketika Suami Kepergok Intip Pembantu Cantik
jpnn.com, SURABAYA - Penampilan Donjuan, 50, terlihat sangat alim. Ia guru agama merangkap sebagai pendakwah.
Namun, ibarat pepatah nila setitik, Donjuan apes bukan kepalang saat dirinya kepergok mengintip pembantunya ganti baju di kamar.
================================
Umi Hany Akasah - Radar Surabaya
================================
Sambil sujud-sujud di kaki ibunya, Donjuan bersumpah bila dia tidak mengintip pembantunya yang sedang ganti baju di kamarnya.
Itu hanya kebetulan saja, dan menuding istrinya sudah menjebaknya.
“Demi Tuhan Bu, itu jebakan. Istri ingin menguasai harta, makanya ia melakukan tindak keji seperti ini,” kata Donjuan di sela-sela sidang gugatan cerainya di Pengadilan Agama (PA), klas 1A Surabaya, Kamis (22/6).
Terlihat diadili, Donjuan tak mampu mengelak kalau pembantunya sebut Sephia, 39, mengakui di depan keluarga besarnya memang sering mendengar suara seperti ada orang di depan pintu dan jendela kecil di kamar belakang.
Sephia tak pernah mengira kalau itu ulah Donjuan mengintip dirinya.
“Apa sih tujuanmu fitnah gitu. Kurang apa keluargaku baik sama kamu, kok bikin rumah tanggaku hancur begini,” tuding Donjuan melotot kepada Sephia.
Sementara itu, Sephia bersembunyi di belakang mertuanya. Mereka tetap menyalahkan Donjuan dan memintanya untuk segera meninggalkan rumahnya di kawasan Perumahan Wisma Permai.
Rumah yang ditaksir senilai Rp 10 miliar itu merupakan warisan orang tua Donjuan.
Sedangkan, istri Donjuan sebut Mira, 40, mengaku sudah ikhlas menjadi janda.
Ibu tiga anak itu tak mengira jika suami yang dianggapnya sempurna dan alim bisa melakukan tindak susila sedemikian rupa.
“Malu benar aku. Dia itu mondok bertahun-tahun lho. Dulu enggak kayak gitu. Kesambet apa dia itu,” kata Mira.
Dari pengakuan Sephia yang sering mendengar sesuatu yang aneh dari depan pintunya, ia yakin bila suaminya sudah lama melakukan tindak asusila tersebut.
“Masak ada maling ngaku, yang benar mereka itu ya ahli nipu,” jelasnya.
Ia berharap suaminya bisa tobat segera dan kembali ke jalan yang benar.
“Malulah, gimana kalau tetangga denger. Mati aku nanti,” pungkasnya. (*/no)
Sabtu, 23 September 2017
Enggak Jantan, Kurang Tepat Bidikannya
jpnn.com, SURABAYA - Memiliki anak adalah dambaan semua pasangan suami istri. Jika lama tak punya anak, maka bisa membuat depresi jika tak dibawa enjoy.
Perasaan itu yang dialami pasangan suami istri (pasutri) yang tinggal di kawasan Rungkut Medokan sebut Donwori, 40, dan Sephia, 38. Keduanya sempat frustasi sampai harus keluar dari pekerjaannya.
================================
Umi Hany Akasah - Radar Surabaya
================================
Mereka sudah terlihat tak berdaya dan pasrah. Keduanya pun sempat sama-sama mengajukan perceraian di Pengadilan Agama ( PA) secara bersamaan dengan alasan tidak punya anak.
Entah di sengaja atau tidak, keduanya tampak terkaget ketika bertemu di halaman kantor PA, Rabu (21/6).
Kedua wajah suami istri yang sudah menikah selama 13 tahun itu pucat. Keduanya saling menyalahkan sampai akhirnya hampir berkelahi di halaman PA.
Untung beberapa pegawai satpam dan pengunjung melerai, sampai keduanya terlihat sangat romantis dan menyentuh kalbu.
“Saya sebenarnya juga enggak ingin kayak gini mas. Saya stres karena merasa enggak bisa memberi keturunan. Gitu orang orang dan keluarga sampeyan tanya tanya terus kapan punya anak,” kata Karin yang berwajah cantik itu berucap kepada Donjuan di salah satu warung depan PA.
Dengan wajah lelah, Karin mengaku sudah enggak kuat menahan tekanan soal anak.
Karena, seluruh usaha untuk memiliki anak mulai ke dokter kandungan, ke orang pintar, kiai, minum obat tradisional hingga obat hamil lewat online sudah pernah ia lakukan.
Namun, tak ada hasilnya. Sampai akhirnya, wanita yang bekerja sebagai staf administrasi itu harus menjalani perawatan intensif oleh psikiater.
Tidak hanya Karin, Donwori juga demikian. Meski belum ada rencana untuk menikah lagi, Donwori memang sangat frustasi karena malu dengan teman-temannya.
“Dibilang enggak jantan, kurang tepat bidikannya. Pusing. Sebagai laki-laki pastinya itu sangat tidak berharga. Harga diri terinjak-injak,” kata Donwori.
Pria yang bekerja sebagai pegawai akuntan itu menyatakan dirinya sudah sempat berhenti kerja demi memperoleh anak, namun hasilnya sia-sia.
“Saya jujur pernah mencoba nikah siri dengan beberapa wanita, ya saya coba kejantanam saya, tapi tetap enggak berhasil. Ya mereka juga sudah meninggalkan saya. Yang setia dan sayang emang hanya Karin saja. Makanya, saya berat mau meninggalkan istri,” jelasnya.
Makanya itu, Donjuan sangat berat hati untuk berpisah dengan Karin. Akan tetapi, tekanan tidak punya anak memang sangat menyiksanya.
“Tidak tahu ini bagaimana nasibnya? Kalau istri mau cerai ya saya pasrah,” pungkasnya. (*/no)
Merasa Sial Karena 3 Kali Dapat Istri tak Punya Hutan Rimba
jpnn.com, SURABAYA - Pria asal Jojoran sebut Donjuan, 38, sungguh merasa kurang beruntung alias apes.
Ia selalu mendapatkan istri-istri yang tidak memiliki ’hutan rimba’. Hasilnya, tiga kali pula ia harus menalak cerai istri istrinya.
================================
Umi Hany Akasah - Radar Surabaya
================================
Untuk ketiga kalinya, Donjuan harus berurusan dengan kantor Pengadilan Agama (PA), Klas1 A Surabaya. Rabu (22/6), pria yang bekerja sebagai kontraktor itu mengikuti proses sidang talak cerainya di ruang sidang III PA.
Dengan wajah santai, Donjuan menyatakan sudah ikhlas menjadi duda untuk ketiga kalinya.
Ia berharap bisa mendapatkan istri lagi dalam waktu secepat cepatnya.
”Nasib-nasib enggak selalu beruntung. Pertama gundul, kedua gundul. Saiki sisan. Asyem,” kata Donjuan.
Menurut Donjuan, memiliki istri yang tidak mempunyai hutan belantara ibarat melihat anak kecil.
Tidak ada seni sehingga ia tidak bisa penetrasi ketika berhubungan dengan istrinya.
Sampai akhirnya, Donjuan harus mengakhiri pernikahan pertamanya dengan waktu tiga bulan saja. Ia pun masih semangat mencari istri lagi.
Setahun setelah bercerai tahun 2007, ia kembali menikah dengan istri keduanya. Usia pernikahannya lebih panjang yakni tiga tahun.
Awalnya, ia merasa baik-baik saja. Namun, lama-lama ia merasakan sering apes.
Rumahnya disita pihak bank karena sertifikatnya digadaikan kakaknya. Selanjutnya banyak malapetaka yang menimpanya.
Yang terakhir ia kecelakaan sehingga tangannya retak, namun kini kembali normal usai menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Tahun 2010, Donjuan memutuskan untuk menceraikan istri keduanya. Ia sudah tanya ke beberapa dukun jika istrinya pembawa apes.
Si dukun memang belum menyebutkan faktor si istri sampai membuatnya apes. Akan tetapi, Donjuan mulai menganalisis sendiri sampai akhirnya ia menyimpulkan jika tidak ada hutan belantara-nya lah yang bikin kehidupannya apes.
Entah nasib atau gimana, tahun 2014, Donjuan kembali menikah. Lagi-lagi ia mendapatkan istri lulusan pesantren yang tidak memiliki hutan rimba.
Donjuan pun berusaha menerimanya dan menghilangkan stigma buruknya soal hutan rimba wanita. Namun, nasib sial terus membuntuti Donjuan.
”Bener ini apes. Ngerti aku sering kejambret. Sering sakit-sakitan juga. Proyekan yo sering enggak dapat, enggak bisa kaya-kaya... Lha mosok urip sepisan enggak tentrem, pegat ae lah,” pungkasnya. (*/no)
Nikmati Gratisan di Rumah Mertua tapi Tersiksa Batin
jpnn.com, SURABAYA - Punya mertua kaya ada enak dan tidak. Enaknya, bisa menikmati seluruh fasilitas gratisan, enggak enaknya dijadikan pembantu di rumah mertua.
================================
Umi Hany Akasah - Radar Surabaya
================================
Demi istri dan anak yang dicintainya, Donwori, 35, rela meninggalkan pekerjaannya sebagai guru.
Ia ikut ke rumah mertuanya karena istri ingin tinggal di rumah orang tuanya di kawasan Dharmahusada, Surabaya, Jawa Timur
“Iya enggak boleh kerja. Yang kerja mertua, saya sama istri suruh tinggal di rumah mereka,” kata Donwori di sela sela sidang talak cerainya di Pengadilan Agama (PA), klas 1 A Surabaya, Selasa (20/6).
Dengan wajah menderita, Donwori menyatakan kalau dirinya sangat tersiksa tinggal di rumah mertuanya.
Terlebih, ia tidak boleh bekerja dan hanya menjaga rumah mertuanya. Jika ia bekerja, maka mertua mengamcam mengusirnya dari rumahnya.
Awalnya, Donwori sempat protes dan menolak untuk dijadikan budak oleh keluarga istrinya, sebut Sephia, 33.
Namun, Donwori tidak bisa menolak lantaran anak dan istrinya meminta tinggal dan menuruti permintaannya. Sungguh sangat menderita.
Donwori harus menyimpan egonya yang harga dirinya ditindas habishabisan oleh keluarga mertuanya.
“Kalau enggak demi anak, aku gak akan mbelani kayak gini. Rasani kayak diteleki terus sama mereka. Harga diri diinjek injek terus,” kata pria yang kini ngekos di kawasan Pandigiling itu.
Sampai akhirnya, Donwori nekat mengajak istri dan anaknya ngekos dan mandiri. Namun, istrinya menolak.
Dua mertuanya yang merupakan pejabat juga melarang Sephia ikut suaminya.
Hingga, mertuanya memberikan dua pilihan kepada istrinya, memutus persaudaraan serta orang tua jika ikut Donwori atau memilih tinggal di rumah orang tuanya dan menceraikan suaminya.
Sephia memilih pilihan kedua dengan meminta Donwori untuk menceraikannya.
“Saya keluar rumah hanya pakai baju saja. Enggak boleh bawa saja saja, alasannya yang belikan istri dan pakai uang mertua,” paparnya.
Donwori telantar. Kini, ia memilih ngekos dan kembali mengajar sebagai guru olah raga di salah satu SMPN di Surabaya.
“Saya pinjam uang ke teman buat kos dan hidup sehari hari. Alhamdulillah saya sudah dapat THR, ini bisa buat saya survive,” kata Donwori.
Sebenarnya, Donwori ingin kembali ke Situbondo atau rumah orang tuanya, namun orang tuanya sudah meninggal.
Rumah orang tuanya juga ditempati adiknya sehingga sungguh tak elok jika ia kembali ke rumah orang tuanya.
“Saya harus berjuang. Belum ada rencana untuk nikah lagi kok, kalau bisa saya ingin tetap menyekolahkan anakku dari hasil kerja keras saya,” kata Donwori dengan mata berkaca kaca. (*/no)
Kamis, 21 September 2017
Pengorbanan Seorang Ibu yang Punya Kasih Sepanjang Zaman
jpnn.com, SURABAYA - Pernah gagal berumah tangga membuat Karin, 55, mengalami trauma hebat. Ia akhirnya memilih untuk menjanda dan membesarkan ketiga anaknya dengan penuh perjuangan.
Wanita yang tinggal di Kelurahan Manukan Kulon itu sempat berjanji akan membuat anak-anaknya bahagia meski dia yang harus merana.
=================================
Umi Hany Akasah - Radar Surabaya
=================================
Kasih ibu memang sepanjang zaman. Karin membuktikan pepatah itu.
Demi kebahagian anaknya, Karin rela menjadi tulang punggung keluarga anaknya, sebut Mira, 31, dengan suaminya, Donjuan, 34.
“Mau gimana lagi. Anak saya enggak mau berpisah, suaminya mintanya aneh-aneh. Minta seluruh kekurangan keluarganya dipenuhi,” kata Karin dengan air mata yang bakal menetes.
Di masa tuanya yang bakal pensiun itu, Karin menyatakan sudah tidak ingin berpikir aneh-aneh. Ia hanya ingin ketiga anaknya bahagia.
Walaupun putri sulungnya kini sedang dalam kondisi tertekan, ia tetap memberi semangat.
Menurut PNS itu, anak dan menantunya sedang mengalami masalah dalam rumah tangga.
Donjuan mengajukan talak cerai kepada Mira dengan dalih sudah stres lantaran belum mendapatkan pekerjaan yang mapan.
Karena kemalasannya, Donjuan akhirnya sempat terjerumus ke dunia malam seperti dugem dan main perempuan.
“Semua warisan orang tuanya dijualin semua. Menantu stress dan menyalahkan anak saya terus. Saya juga enggak terima anak disalahkan, tapi gimana Mira sudah cinta banget sama suaminya. Saya akhirnya harus menuruti permintaan menantu,” kata Karin.
Diakui Karin, kondisi anaknya juga hampir sama dengan dia beberapa tahun silam. Mantan suaminya yang sudah meninggal menalak cerainya karena kecantol wanita dan terjerumus dengan dunia malam.
Waktu itu, Karin sempat frustasi, namun ia bertahan karena memikirkan ketiga anak-anaknya.
Karin juga merasakan tidak enaknya jadi janda, selalu dihina oleh tetangga bahkan saudara.
Dalam kehidupannya, Karin tak ingin nasibnya terulang dengan anak-anaknya.
Makanya, ia rela menanggung seluruh biaya hidup anaknya sesuai perjanjian sebelum sidang talak cerai di Pengadilan Agama (PA), klas 1A Surabaya, Senin (19/6) berlangsung.
”Iya saya sudah nyanggupi. Meski adik-adiknya (anak kedua dan ketiga, Red) enggak setuju,” kata Karin.
Sebagai ibu yang sangat dekat dengan anak-anaknya, Karin meminta anak kedua dan ketiganya segera menyelesaikan kuliahnya, lalu mendapatkan pekerjaan yang enak supaya tidak merepotkan orang lain.
“Saya terangkan, anak-anak harus sukses. Saya belani kerja sendirian seperti ini buat anak. Kalaupun nyawa akan saya kasih buat mereka,” pungkasnya. (han/no)
Kecantol Majikan Arab, 4 Kali Lebaran Istri tak Pulang-pulang
jpnn.com, SURABAYA - Kalau bang Toyib tiga kali Lebaran nggak kunjung pulang hingga sang istri merana.
Peristiwa yang kurang lebih sama juga terjadi di kawasan Sidotopo, namun kali ini menimpa seorang suami sebut saja Donjuan, 43.
Sang istri, Karin, 41, malah tidak pulang hampir empat kali Lebaran ini karena menjadi tenaga kerja wanita (TKW) di Arab Saudi.
================================
Um iHany Akasah - Radar Surabaya
================================
Sudah empat kali Lebaran, Donjuan harus menahan rindu menunggu kehadiran istri tercintanya yang bekerja di negeri petro dollar, Arab Saudi.
Selama itu pula, Donjuan harus merawat dua anak lelakinya sendirian.
Meski Karin tak kunjung pulang, Donjuan masih mempertahankan mahligai rumah tangganya karena sang istri rutin mengirim uang untuk kebutuhan dia dan anak-anaknya.
Termasuk untuk kebutuhan Lebaran saat ini, dimana harga-harga barang seakan kompak mengalami kenaikan.
“Sudah lama, istri kerja jadi asisten rumah tangga di Saudi. Memang kangen karena sudah empat tahun ditinggal. Tapi syukurlah, sekarang sudah bisa punya rumah dan kebun di Madura dari uang kiriman istri,” tutur Donjuan.
Semula, Donjuan bersikukuh untuk mengakhiri biduk rumah tangganya.
Terlebih sebagai lelaki normal, hasratnya yang tak tersalurkan selama bertahun-tahun harus mendapatkan jalan keluar.
Namun, dia sadar bahwa dirinya sudah tidak bekerja.
Dia hanya mengandalkan kiriman uang dari istrinya untuk kebutuhan sehari-hari.
Karena itu, dengan kiriman uang cukup besar sekitar Rp 20 juta per bulan, Donjuan mulai berpikir ulang untuk menceraikan Karin.
Walau pun sejak tiga bulan lalu saat dia umrah atas biaya Karin, dia mendapatkan informasi jika istrinya itu sudah menikah dengan majikannya yang orang Arab dan dijadikan istri keempat.
Karena itu, maksudnya untuk menjenguk Karin sambil umrah pada tahun lalu harus gigit jari.
Karena, Karin ternyata hanya bisa menemuinya di Bandara King Abdul Aziz sesaat sebelum pesawatnya take off membawanya pulang ke tanah air.
Setelah berdiskusi panjang lebar dengan banyak teman ngopinya, Donjuan yang sudah mengajukan talak cerai di pengadilan agama pun akhirnya membatalkan berkas talaknya tersebut.
Ia mulai berpikir rasional bahwa dengan tetap membiarkan pernikahannya seperti sekarang, dirinya lebih beruntung asal Karin tetap mengirim uang bulanan.
Sementara untuk mengatasi hasratnya sebagai laki-laki, Donjuan berencana menikahi secara sirri kekasihnya, Sephia.
Pasalnya, sang kekasih yang merupakan janda kembang terkesan matre kepadanya.
“Kalau sama Karin, saya tinggal leyeh-leyeh, dia yang cari uang untuk saya. Tapi kalau sama pacar, aku tekor terus,” jelasnya.
Diakui Donjuan, dirinya kini masih berkomunikasi cukup baik dengan Karin.
Bahkan pada Agustus mendatang, dia dan anak-anaknya berencana akan pergi umrah seraya menjenguk Karin.
“Pokoke dilakoni sajalah dulu, timbang pusing,” pungkasnya. (*/jay)
Rabu, 20 September 2017
Terhipnotis Anak Punk, Istri Jadi Binal, di Pahanya Ada Tato
Tidak ada hujan, tidak ada angin. Istri Donwori, 25, sebut namanya, Sephia, 21, berubah jadi suka dengan karakter anak punk.
Sampai akhirnya, Sephia memilih bercerai dan bergabung dalam komunitas punk di Surabaya dan Jakarta.
================================
Umi Hany Akasah - Radar Surabaya
================================
Donwori tidak tahu bagaimana istrinya sampai bisa kecantol dengan sosok dan karakter anak punk.
Pastinya, setelah istrinya kembali dari rumah saudaranya di Jakarta, Sephia langsung berubah menjadi metal dan brutal.
Ia memotong rambutnya dan memasang tindik di telinga dan tangannya. Kini, di paha dan tangannya juga sudah digambar tato.
“Berubahnya itu total. Dulu, diam gak pernah membentak. Sekarang hampir tiap hari aku diumpat,” jelas Donwori di sela sidang gugatan cerai istrinya di Pengadilan Agama (PA), Klas1A Surabaya, Jumat (16/6).
Karena kesal dengan sikap istrinya, Donwori akhirnya menalaknya berkali-kali. Tak terima, Sephia pun mengajukan gugatan cerai di PA, pada Mei lalu.
Menurut warga kelurahan Sidotopo itu, setelah berkali-kali mengajukan talak cerai, istrinya makin binal.
Setiap malam istrinya keluyuran dan pulang dalam keadaan mabuk. Kini, istrinya sedang hamil dua bulan dan Donwori mengaku bukan dia yang menghamili.
Pasalnya, hampir lima bulan ia sudah tidak pernah berhubungan dengan istrinya.
Donwori juga memberi kesaksian bahwa sudah lima bulan pria yang bekerja sebagai sales motor itu ngekos di dekat rumah orang tuanya.
Hal itu karena dia tidak bisa tinggal di rumah orang tuanya, karena sudah sesak dihuni kakak dan adik-adiknya.
“Saya enggak mau menyentuh istri itu takut ketularan penyakit. Orang-orang gitu kan seks bebas. Ngeri kalau sampai terkena penyakit,” kata Donwori.
Sementara itu, Sephia yang terlihat tidak segar menyatakan kalau dirinya tidak mau hidup di Surabaya.
Ia ingin berkeliling Indonesia mengikuti komunitas yang sebenarnya dari kecil sudah diidam-idamkannya itu.
“Saya senang saja sama anak punk. Gaul dan kami itu tidak ada perbedaan, semuanya bersaudara,” kata Sephia.
Karena menganut asas persaudaraan dan tidak ada perbedaan, Sephia mengaku kalau dirinya sudah biasa berhubungan dengan teman-temannya dengan dalih persahabatan.
“Kita semuanya bersaudara. Bersahabat dekat dan tidak ada perbedaan,” pungkasnya. (*/opi)
Ketika Harta dan Wanita Jadi Pemicu Konflik, Aib Istri pun Dibongkar
jpnn.com, SURABAYA - Wanita bisa menghancurkan persaudaraan.
Bahkan demi wanita, seorang suami sebut Donjuan, 48, sampai rela eyel-eyelan dengan suami dari adik-adiknya yang perempuan perihal harta warisan.
================================
Umi Hany Akasah - Radar Surabaya
================================
Setelah orang tuanya meninggal, Donjuan berjuang hidup demi kedua adik-adiknya yang perempuan.
Karena sibuk membiayai kuliah adik-adiknya, Donjuan sampai akhirnya harus menikah di usia yang sudah cukup matang, yakni 35 tahun.
Sebagai seorang kakak, kedua adiknya melihat Donjuan adalah sosok yang bijaksana. Kakak kandung yang sangat disayangi oleh kedua adik-adiknya.
Terlebih, Donjuan lah yang selama ini menyekolahkannya mereka hingga sukses.
“Dulu, dia memang sayang banget sama kami. Tapi setelah menikah, mas Juan jadi berubah 180 derajat. Dia makin berubah setelah notaris almarhum mama dan papa meminta warisan segera dibuka,” tutur Mira, adik Donjuan yang pertama, di sela sidang waris di Pengadilan Agama (PA) Klas 1A Surabaya, Kamis (15/6) lalu.
Bersama pengacaranya, Abdul Kadir, Mira menyatakan kalau harta warisan orang tua seharusnya dibagi menjadi tiga.
Namun, kakak ipar yang juga istri Donjuan sebut saja Sephia, 40, menolak.
Dalihnya adalah dahulu Donjuan yang membiayai sekolah adik-adiknya sampai sukses setelah kedua orang tua mereka meninggal.
“Nah, biaya sekolah kami itu dihitung sama mbak Sephia. Jadinya kami tidak terima warisan. Ya Allah, sumpah dia peritungan banget,” ucap Mira.
Mira mengaku sebenarnya dia dan adiknya ingin berbagi harta warisan dengan sang kakak, Donjuan.
Sebagai saudara pertama, Mira ingin tanah dua hektare warisan orang tuanya dibagi menjadi tiga.
Satu hektare diberikan kepada Donjuan, dan setengah hektare dibagi dua antara dirinya dan adik perempuannya.
Tetapi, kakak iparnya menolak. Sephia ingin seluruh harta warisan diambil oleh suaminya.
“Hitungannya tanah di desa itu dijual Rp 1 miliar, kalau dibagi empat kan Rp 200 jutaan. Kakak ipar ngitung kalau biaya pendidikan dan makan aku dan adik sampai segitu. Bahkan, saya dibilang masih utang,” kata Mira.
Demi kakaknya, Mira dan adiknya berusaha untuk mengalah. Ia juga sempat meminta maaf kepada Donjuan.
“Mbak Sephia yang enggak mau menerima kami. Padahal, saya kangen dan rindu dengan Mas Juan,” kata Mira dengan mata berbinar.
Mira menyatakan ingin meminta maaf kepada kakaknya. Bahkan, rela kehilangan harta warisan supaya bisa hidup damai dengan kakaknya.
Sementara Sephia mengaku tidak akan memaafkan adik-adik iparnya. Ia juga menuding mereka matre.
Padahal, selama ini yang memberikan izin untuk Donjuan membiayai pendidikan adik-adiknya adalah dirinya.
“Kalau aku pelit, enggak mungkin aku izinkan suami menyekolahkan mereka. Wes disekolahno duwur-duwur kok malah kurang ajar,” sindirnya. (*/jay)
Punya 3 Istri, Semuanya Dilarang Hamil, Takut Longgar
jpnn.com, SURABAYA - Hidup pasangan suami istri makin bahagia saat buah hati hadir dalam kehidupan mereka.
Namun, itu tidak berlaku bagi Donjuan, 37.
Warga yang tinggal di Kebonsari, Surabaya, Jawa Timur itu tidak mau memiliki anak karena takut tubuh sang istri berubah jelek.
================================
Umi Hany Akasah - Radar Surabaya
================================
Demi mendapatkan istri yang seksi dan tidak mau punya anak, Donjuan sampai menikah tiga kali.
Ketiga nasib mantan istri dan bakal mantan istrinya sebut Mira, 30, yang masih menjalani proses sidang cerai di Pengadilan Agama (PA), klas 1A Surabaya pun hampir sama.
Mereka dipaksa untuk menolak mempunyai anak, sampai akhirnya mereka mengajukan gugatan cerai karena sangat mendampakan buah hati.
“Saya sudah yakinkan sama suami, badanku lho kecil. Tak minum jamu tiap hari biar seksi, tapi dia enggak mau punya anak. Pikirnya kalau anak itu lahir normal bikin longgar miss V. Sedangkan kalau operasi nanti perut bisa jelek. Ada aja alasan,” kata Mira di sela sela sidang gugatan cerai di Pengadilan Agama (PA), klas 1A Surabaya, Kamis (15/6).
Bersama pengacaranya, Abdul Kadir, Mira mengaku sangat sakit hati dengan ucapan suaminya yang enggak pernah mau punya anak.
Suaminya takut jika kasih sayang Mira kepadanya bakal hilang jika ada sosok anak yang hadir dalam kehidupannya.
Dalam proses sidang berlangsung, Mira bakal menarik sidang gugatan jika ia segera dihamili.
Mira memaksa program vasektomi suaminya segera dilepas.
Selain bisa kembali jantan seperti saat awal-awal menikah, Mira sangat ingin punya anak. Ia iri melihat wanita lain menggendong anak.
“Aku suka anak kecil juga,” kata Mira.
Orang tua dan mertuanya juga memaksa mereka memiliki anak sesegera mungkin karena ingin mengasuh cucu.
“Saya itu sampai enggak enak sama mama mertua ya sama mamaku sendiri. Ditanyain terus kapan hamil. Kapan hamil. Tahu sendirilah yang enggak bisa bikin hamil itu ya suami. Koplak tuh orang dikasih enak, enggak mau,” kata wanita yang bekerja di ekspedisi ekspor impor itu.
Saat ini, proses gugatan masih berlangsung. Bulan depan baru akan dilanjutkan sidang mediasi.
Sementara itu, Donjuan mengaku sangat kecewa dengan janji istrinya yang dulu sebelum menikah hanya akan merawatnya.
“Enggak punya anak-anak gitu juga enggak apa-apa kok. Saya hanya ingin memadu kasih dengan istri. Buat apa anak banyak banyak, toh nanti kita mati juga sendiri. Anak enggak ikut,” jelasnya.
Yang membuat pria yang bekerja di BUMN itu menolak punya anak yakni dia trauma melihat ibunya yang pernah melahirkan adiknya.
Ia melihat badan wanita-wanita yang sudah melahirkan tidak menggairahkan, bahkan cenderung membosankan.
“Gak menarik juga. Jadi pastinya kalau sudah punya anak, aku bakal enggak akan bisa mencintai istri. Daripada nanti aku tinggal, kan mending dilarang hamil. Iya kan?,” ungkap Donjuan.
Meski sudah digugat cerai Mira, Karin mengaku masih berusaha untuk mempertahankan rumah tangganya.
“Kalau istri mau punya anak ya akan aku kasih. Tapi ya itu nanti jangan protes kalau badan dia mlorot dan jelek semua. Pastinya aku tinggal dia,” ujarnya. (*/no)
Begini Jadinya Kalau Pengin Cepat Kaya, Istri Harus Menyusui Tuyul
jpnn.com, SURABAYA - Pasangan yang tinggal di kawasan Sutorejo ini sebut namanya Donjuan, 42, dan Sephia, 38, pernah memelihara tuyul selama 1,5 tahun.
Alasannya apalagi kalau bukan untuk pesugihan.
Namun, Sephia akhirnya memilih menyerah karena kondisi fisiknya semakin menurun. Meskipun sang suami menolak permintaannya itu.
================================
Umi Hany Akasah - Radar Surabaya
================================
Sephia mengaku sudah melakukan tobat nasuha. Tobat setobat-tobatnya dan takkan sudi mengulangi perbuatan musyrik lagi dengan memelihara tuyul.
Namun untuk melakukan tobat mutlak itu tentu tidak mudah.
Sephia sampai datang ke seorang dukun untuk mengambil tuyul yang sempat diasuhnya tersebut.
Selain tidak kuat karena tubuhnya terus lemah dan sakit-sakitan, Sephia merasa uang hasil curian si tuyul selama ini hanya dibuat foya-foya oleh Donjuan.
”Kalau pelihara pesugihan tuyul itu korbannya istri. Sebab, tuyul itu ngempeng (maaf-menyusu, Red) dengan mengisap darah ke istri. Saya dulu gemuk, sekarang kerempeng begini karena harus menyusui tuyul. Kalau begini terus, lama-lama saya bisa meninggal,” kata Sephia dengan kondisi pucat dan lemah, usai sidang mediasi di Pengadilan Agama (PA) Klas 1A Surabaya, Rabu (14/6).
Bersama pengacaranya, Sephia blak-blakan mengaku kepada majelis hakim soal masalah yang menjerat rumah tangganya hingga harus berakhir di pengadilan agama.
Ia mengaku sakit-sakitan karena darahnya habis diisap oleh tuyul peliharaan suaminya.
Dia pun bercerita, tahun 2015 lalu, Donjuan atas seizin dirinya memutuskan datang ke dukun di kawasan Lamongan untuk meminta pesugihan.
Itu dilakukan karena mereka tak sanggup lagi hidup susah dan banyak utang.
Sampai akhirnya, mereka bersepakat untuk memelihara tuyul dengan syarat tidak akan berdoa ataupun beribadah kepada Tuhan.
”Hampir 1,5 tahun, saya nggak lagi salat, puasa, atau ibadah lainnya apalagi cuma berdoa. Bulan puasa ini saja, saya mulai lagi puasa dan salat, tapi si tuyul malah marah-marah dan mengancam akan membunuh saya,” ujar Sephia.
Bagi tuyul, kembali beribadah merupakan tanda pengkhianatan kepadanya sehingga harus dibunuh.
”Saya sering dijungkrakno (didorong, Red) ke jalan kalau lagi di luar rumah. Alhamdulillah, saya masih diberi pertolongan Allah. Tapi lambat laun, ya pasti ada apesnya. Sebelum saya mati, saya ingin bertobat. Salah satu caranya ya harus berpisah dengan suami,” kata ibu dua anak itu.
Dengan berpisah dengan suami, Sephia mengaku tidak lagi punya tanggungan untuk menyusui si tuyul, peliharaan suaminya.
Ia juga selalu berdoa jika hendak keluar rumah untuk mencegah jika ada kecelakaan atau maut gara-gara perbuatan si tuyul yang berusaha untuk mendorongnya.
”Saya sudah ke kyai-kyai minta petunjuk. Saya enggak mau terus-terusan dosa. Dulu saya menganggap uang segalanya, tapi sumpah enggak nyaman. Uangnya mudah didapat tapi habisnya juga cepat,” jelasnya.
Sementara itu, Donjuan mengaku tidak akan menceraikan istrinya. Bahkan kalau memang rumah tangganya tidak bisa dipertahankan lagi, ia ingin segera mencari istri baru.
”Pokoknya saya mau ada istri di rumah ini. Tunggu saja, pokoknya kalau dia sampai pisah saya mau kawin lagi. Karena enggak mungkin saya enggak ngasih si tuyul empeng. Kami ini sudah janji, seharusnya tidak boleh tidak dikhianati secara sepihak,” tegasnya. (*/jay)
Ajukan Cerai, Terhalang dengan Status PNS
jpnn.com, SURABAYA - Beginilah nasib, Donjuan, 50, menantu yang menjadi pegawai negeri sipil (PNS) karena jasa titipan dari almarhum mertua.
Begitu ingin berpisah dengan istrinya, status PNS-nya terus diungkit-ungkit hingga rumah tangganya selama 6 tahun mengambang.
================================
Umi Hany Akasah - Radar Surabaya
================================
Sudah enam tahun lamanya, Donjuan dan istrinya sebut Sephia, 47, tak tinggal satu atap.
Sephia tinggal di rumahnya di kawasan Pandegiling. Sementara Donjuan akhirnya memilih ngekos di kawasan Joyoboyo.
Menurut Donjuan, kehidupan rumah tangganya sudah lama retak. Ia pernah memergoki istrinya menikah siri dengan pria lain, yang kini sudah tidak berada di Surabaya, Jawa Timur.
Di saat itu pula, Donjuan sempat mengajukan talak cerai, namun akhirnya ia cabut lantaran istrinya memaksanya untuk keluar dari PNS.
“Yang jadi pengikat saya itu, ya ke-PNS-an. Kalau saya macammacam mesti ungkit-ungkit status saya. Emang dulu saya PNS dimasukkan almarhum ayah mertua juga sih,” kata pegawai di salah satu OPD Dinas Perhubungan Surabaya itu.
Bahkan, dengan dalih PNS itu, Sephia bisa menguasai seluruh gaji suaminya.
Ia membawa gaji suaminya dengan alasan untuk keperluan anak-anak sekolah.
Kini, setelah ketiga anaknya sudah menikah beralih untuk keperluan cucunya.
Donjuan tak berdaya bahkan sempat bertengkar, namun karena tubuh Donjuan kecil, ia pun mental dan harus menerima keadaannya seperti itu.
Dalam enam bulan terakhir ini, Donjuan kembali mengajukan talak cerai di Pengadilan Agama (PA), klas 1 Surabaya.
Proses talak cerainya sedang ditangani oleh Abdul Kadir. Saat ditemui di sela-sela sidang talak, Selasa (13/6), Donjuan sedang dalam keadaan galau.
Ia mengaku sangat kesulitan mendapatkan izin cerai dari kepegawaian.
“Sidang enggak bisa lanjut, masih nunggu izin enam bulan lagi. Iya kalau enam bulan lagi diizinkan, kalau enggak, saya nekat bisa kena sanksi dari dinas. Bingung,” kata Donjuan. (*/no)
Mencurigai Istri yang Minta Biaya Susu Rp 6 Juta per Bulan
jpnn.com, SURABAYA - Setelah anaknya berusia setahun, Donwori, 33, baru mempersilakan istri dan anaknya untuk menjenguk mertuanya di Palu, Sulawesi Tengah.
Meski demikian, Donwori tetap rutin mengirim uang untuk keperluan anak dan istrinya sebut Karin, 32, sebesar Rp 10 juta per bulan.
================================
Umi Hany Akasah - Radar Surabaya
================================
Dana Rp 10 juta itu digunakan untuk berbagai keperluan. Sebesar Rp 6 juta untuk susu, Rp 600 ribu dibuat beli popok anak, untuk baju dan keperluan anak lainnya Rp 1 juta.
Sisanya, Rp 2,4 juta untuk keperluan istrinya di Palu.
”Di sana hanya setahun kok. Soalnya mertua ingin ngemong cucunya, saya sih enggak masalah istri untuk sementara tinggal di sana, bikin tekor,” kata Donwori di sela-sela sidang talak cerai di Pengadilan Agama (PA), Klas 1A Surabaya, Senin (12/6).
Bersama pengacaranya, Donwori mengaku bukan masalah jumlah pengiriman uangnya kepada Sephia.
Namun, ia mulai ragu dengan biaya susu istrinya yang mencapai Rp 6 juta.
”Sudah enam bulan di Palu. Dari lahir procot sudah minta jatah uang Rp 6 juta sih, no problem. Tapi, setelah saya banyak diskusi dengan teman-teman yang punya anak, kok habis susunya enggak sampai segitu,” kata Donwori.
Donwori mulai tidak percaya dengan istrinya saat dia sering berdikusi dengan biaya susu dengan rekannya.
Ada temannya yang punya dua anak kembar dan seusia dengan anaknya, susunya pun merek sama dengan kualitas platinum, hanya menghabiskan Rp 4 juta per bulan.
Jumlah itu sudah dengan popok dan kebutuhan lainnya, seperti barang perawatan bayi mulai sabun mandi, minyak telon, bedak dan sebagainya.
Rekan teman lainnya juga merasa demikian. Dua sampai tiga anak dengan merek susu yang sama tidak sampai menghabiskan Rp 5 juta.
”Saya bukan masalah besaran duitnya, tapi jangan coba coba bohongin suami. Itu saja,” kata pria yang bekerja sebagai konsultan keuangan tersebut.
Sementara itu, Sephia yang turut hadir dalam sidang talak cerai membuktikan jika uang Rp 6 juta memang dihabiskan untuk beli susu.
”Saya bawa struk pembelanjaannya. Saya enggak yakin kalau suami itu marah gara-gara susu anak, mungkin dia sudah punya wanita lainnya. Apalagi, sudah saya tinggal beberapa bulan di Palu,” kata Sephia.
Ibu satu ini tidak gentar dengan talak cerai yang diajukan oleh suaminya.
”Saya juga sewa pengacara, kalau dia sampai macammacam sama, saya usir dia dari rumah. Bahkan, dia tidak akan saya pertemukan dengan putri saya,” ancam Sephia. (*/no)
Edan, Bergairah Setelah Istri Dinikmati Pria Lain
jpnn.com, SURABAYA - Pria yang tinggal di kawasan Bratang ini sebut saja Donwori, 43, punya kelainan seks yang nyeleneh.
Ia lebih bergairah bila sang istri, Sephia, 38, sudah ditiduri pria lain.
Untuk itulah, Donwori makin ngeksis menawarkan istrinya ke para pria hidung belang lewat sosial media demi memuaskan hasratnya.
================================
Umi Hany Akasah - Radar Surabaya
================================
Donwori menawarkan sang istri untuk dinikmati pria lain hanya untuk satu tujuan.
Bukan semata motif ekonomi untuk mencari uang. Apalagi berdalih traffiking atau perdagangan manusia terhadap kaum wanita. Semuanya tidak.
“Karena sudah mulai awal menikah pada lima tahun lalu, saya sudah begini. Apalagi istri yang awalnya menolak, ternyata malah menikmati. Bohong kalau dia berdalih enggak mau. Sudah berkali-kali dijalani malah dia enjoy, kok,” ungkap Donwori di sela-sela sidang gugatan cerainya di Pengadilan Agama (PA) Klas 1A Surabaya, Kamis (8/6) lalu.
Bersama pengacaranya, Donwori mengaku sangat aneh dengan keputusan istrinya yang akan menceraikannya.
Apalagi, dia mengklaim selama ini istrinya mau saja melayani pria lain sebelum berhubungan dengannya.
“Kalau enggak mau, mungkin saya sudah cerai dari dulu. Awalnya, dia begituan hanya dengan teman-teman saya. Gratis sih, enggak bayar. Tapi dua tahun terakhir, dia malah yang minta saya menawarkan lewat medsos (media sosial, Red),” kata Donwori.
Donwori mengaku awalnya juga takut menawarkan istrinya sendiri untuk ditiduri pria lain.
Sebab, ia takut aksinya tersebut akan diketahui polisi yang endingnya Donwori bakal masuk bui lantaran kena kasus traffiking.
“Sumpah saya sendiri takut. Tapi bagaimana lagi, saya enggak bisa menolak. Jujur saja, saya malah bergairah dan lebih bersemangat di ranjang kalau istri sudah dipakai orang lain. Saya menganggap itu kemenangan saya. Aduh gimana ya, enggak bisa diungkapkan dengan kata-kata,” ungkap pria yang bekerja sebagai sopir taksi itu.
Sampai gugatan itu turun, Donwori masih berharap istrinya mengagalkan niatnya menceraikannya.
Apalagi, dia juga ragu akan mendapatkan calon istri baru yang seperti Sephia.
Mau ditiduri orang lain, sebelum bercinta dengannya.
“Jadi agak berat juga. Moga-moga saja dia mau kembali,” harapnya.
Sementara itu, Sephia mengaku sudah bulat minta cerai karena merasa dimanfaatkan oleh sang suami.
Apalagi, Donwori sering meminta seluruh uang hasil kerja kerasnya melayani pria hidung belang.
“Katanya dia (suami, Red) hanya ingin aku bisa melayani dia setelah berhubungan dengan orang lain. Tapi kok sik jaluk jatahku. Untung, gak tak laporno polisi,” kata Sephia.
Diakui wanita yang sebagian rambutnya di-hilite dengan warna pirang ini, sebenarnya dia tidak mau menjalani pernikan aneh dengan Donwori seperti ini.
Namun karena suaminya terlihat seperti orang stres karena tidak bisa kilmaks sebelum dirinya disentuh orang lain, maka dia akhirnya menurut.
Sebelum kemudian sadar dengan kesalahan yang dilakukannya selama ini.
“Lama-lama aku baru sadar kalau dia itu punya kelainan. Kalau lihat ada bekas cupang, atau aku awut-awutan habis melayani orang lain, dia malah semangat pingin berhubungan sama aku. Kalau aku rapi, dia katanya malah malas. Duh, pancen aneh wong iku,” ucap ibu dua anak itu.
Ia pun berharap proses gugatan cerainya dengan sang suami bisa berlangsung lebih cepat.
“Kalau seperti ini terus, kan lebih baik aku ‘jualan’ sendiri. Selama ini aku cuma dapat capeknya, dia yang ambil senangnya plus duitnya, sopo sing kuat?” pungkasnya. (*/jay)
Saat Foto Mesra Istri Bersama Pria Lain Beredar Luas
jpnn.com - Punya istri cantik dan ramah, pasti menjadi dambaan semua suami.
Namun, kalau ramahnya berlebihan seperti Sephia, 39, ya jelas membuat suami, sebut Donwori, 34, jadi ilfil alias ilang feeling.
================================
Umi Hany Akasah - Radar Surabaya
================================
“Ramah sih ramah. Tapi, kalau semua orang diramahin kan jadinya kepo. Kayak caper yang gak ada gunanya,” ungkap Donwori di sela-sela sidang talak cerainya di Pengadilan Agama (PA), Klas 1 Surabaya, Kamis (8/6).
Bersama pengacaranya, Abdul Kadir, Donwori menyatakan kalau dirinya sudah tidak ingin memperpanjang rumah tangganya dengan Sephia.
Ia berharap dengan perceraian itu, tidak lagi kesal karena ulah istrinya yang dianggap terlalu berlebihan alias lebai.
“Saya pernah ajak istri ke Jerman dan Amerika. Malu bener. Semua orang disenyumin, kayak orang gila gitu. Pahamlah, kalau di sana orang senyum aja jarang. Apalagi senyam-senyum sendiri, pastinya dianggap gendeng. Isin rek duwe bojo gendeng,” keluh Donwori.
Yang bikin Donwori kesal, keramahan istrinya terkadang dianggap terlalu lebai.
Menurut bapak satu anak itu, istrinya sering kenalan dengan lelaki di jalan sampai melakukan komunikasi intens, baik lewat media sosial sampai jumpa darat.
Meski sampai sekarang komunikasi istrinya dengan pria-pria kenalannya masih wajar, Donjuan mengaku sering dilabrak tetangga maupun keluarga.
Penyebabnya, karena sering memergoki Sephia makan bersama dengan teman prianya.
“Malulah. Ya bisa diartikan nanti saya dianggap enggak bisa ngatur istri. Sudah saya bilangin, komunikasi gak papa. Tapi, jangan lebai. Ketok nggilani,” kata pria yang tinggal di Semolowaru Utara itu.
Pria yang bekerja sebagai konsultan publik itu berharap majelis hakim segera memutuskan perceraian.
Supaya dia bisa fokus dengan pekerjaan dan mengasuh anaknya sendiri.
“Saya banyak bukti soal sikap istri, WA saya touch screen. Foto- foto mesranya, juga saya jadikan bukti. Matek koen lah,” tegasnya.
Sementara itu, Sephia mengatakan kalau dirinya masih mencintai suaminya.
“Saya enggak pernah selingkuh, mereka kan hanya teman biasa. Suami aja yang terlalu protektif,” kata Sephia tersenyum dan terlihat semringah. (*/opi)
Gusar Ditinggal Suami Karena Mertua Sering Intip dan Takut Dipaksa
jpnn.com, SURABAYA - Karin, 24, memilih jalur perceraian tanpa mengungkap alasannya kepada suaminya sebut Donjuan, 27.
Mulanya, Donjuan protes, namun usai sidang mediasi, akhirnya mulai sadar jika semua itu adalah kesalahan dia dan keluarganya.
================================
Umi Hany Akasah - Radar Surabaya
================================
Selama tiga tahun terakhir, Karin memilih diam.
Ia berusaha lari dari kejaran ayah mertuanya dengan cara sering pulang ke rumah orang tuanya di Waru, Sidoarjo.
Dia menutup mulut rapat-rapat dengan dalih tidak ingin merusak keluarga besar keluarga suaminya.
Terlebih, ibu mertuanya sangat menyayanginya.
“Saya sudah bilang sama suami, ayo kita keluar dari rumah. Ngontrak atau ngekos gak apa-apa. Kalau tinggal di rumah mertua enggak enak,” kata Karin usai sidang mediasi.
Dalam proses mediasi, Karin terlihat sangat emosional dan kesal
Dia yang awalnya tegar akhirnya mengatakan alasan di depan suami dan mediator soal alasan menggugat cerai.
“Saya ngaku kalau sering diintip sama ayah mertua. Beliau juga berkali kali mencoba memperkosa saya. Saya akhirnya sering lari minggat ke rumah mama di Waru,” jelasnya.
Dari situlah, Karin dan Donjuan sering bertengkar.
Apalagi, Donjuan tidak ingin Karin pergi dari rumah saat dirinya sedang dinas di luar kota.
“Ibu mertua kan juga kerja, terus ayah mertua sudah pensiun. Jadi saya sering di rumah sendirian sama ayah mertua. Karena takut sendirian, ya aku ke rumah mama papaku aja,” kata Karin selama ini tinggal di rumah mertuanya Nginden Intan Timur tersebut.
Di tengah ketakutannya dengan ayah mertua, Karin hanya menutup mulut.
Karena Karin tahu jika ibu mertuanya sangat mencintai ayah mertuanya.
“Suami enggak tahu apa apa selama ini. Saya terpaksa bilang, tapi saya berharap suami tahu kalau tingkah bapaknya kurang ajar,” kata alumnus ITS itu.
Sementara Donjuan tampak bingung. Dalam pikirannya ia hanya tidak menyangka kalau ayahnya bisa melakukan tindakan jahat kepada istrinya.
“Iya memang harus saya tanyakan dulu, mungkin benar kata istri, kami harus keluar dari rumah orang tua. Mau gak mau saya harus nekat DP rumah,” kata kontraktor muda itu.
Donjuan mengaku sangat sulit keluar dari rumah orang tuanya karena kedua kakaknya sudah tinggal di luar kota.
“Mama itu sempat terkejut waktu kakak saya menikah karena takut ditinggal, ya makanya istri saya minta temani mereka. Tapi kok kayak gini, entahlah,” pungkasnya. (han/no)
Setahun Berumah Tangga, Istri Hanya Sekali Disentuh
Ada-ada aja alasan cerai di zaman moderen seperti ini. Seperti yang dilakukan Karin, 26, kepada suaminya sebut Donjuan, 31.
Wanita yang tinggal di Karah itu akhirnya memilih cerai lantaran selama setahun tidak disentuh suaminya.
Usut punya usut, aib itu terbongkar saat sidang cerai di Pengadilan Agama (PA), klas 1A Jl Ketintang Madya, Surabaya, Kamis (8/6).
================================
Umi Hany Akasah - Radar Surabaya
================================
Selama satu tahun berumah tangga, Donjuan hanya satu kali menyentuh Karin.
Itu pun waktu malam pertama. Setelah itu bablas, Donjuan tidak pernah menyentuh istrinya tanpa alasan.
Terbongkarnya penyebab enggannya Donjuan menyentuh istrinya terkuak pada saat sidang gugatan cerai di PA.
“Iya baru tahu, dan rasanya sakit banget waktu sidang tadi pagi suami jijik lihat bokongku yang hitam,” kata Karin dengan kondisi sesenggukan di PA, Kamis (8/6)
Bersama pengacaranya, Achmad Zainuddin, Karin menyatakan kalau dirinya sangat shock saat suaminya dengan suara terbata-bata mengaku jika jijik dan selalu terbayang-bayang dengan bokong hitam Karin.
“Bokong mana yang gak hitam, kan bokong iku sering kegesek di kursi, makanya hitam jlinteng. Tapi, emang sih dibokong saya ada to (penanda lahir,Red),” kaga Karin.
Dengan detail, Karin menceritakan di bagian bokong kiri terdapat tanda lahir warna hitam.
“Padahal saya pacaran sama suami itu pacaran sampai dua tahun, kirain bisa menerima apa adanya, eh ternyata tidak. Dia juga enggak ganteng-ganteng banget, tak terima,” jelas Karin.
Sakit hati bukan hanya soal tidak disentuh, pegawai bank itu juga kesal lantaran dirinya yang digugat cerai.
“Koyoke aku gak payu ae, aku yo akeh sing naksir kok rek,” kata Karin.
Sementara itu, Donjuan tidak mau berkomentar apa apa.
“Saya no coment, ya gimana lagi. Saya gak mau,” kata dia.
Ia menjelaskan, sudah berpisah rumah dengan istrinya sehingga ia merasa tidak memiliki tanggungan apa-apa.
“Hidup sendiri sajalah,” ungkap pria yang bekerja sebagai guru itu. (*/no)
Tak Disangka Suami Istri Ketemu di Jepang, Sama-sama Selingkuh
jpnn.com, SURABAYA - Apa yang ditanam, itu pula yang akan dituai. Pepatah tersebut terjadi pada pasangan suami istri yang sama-sama ketahuan selingkuh dengan masingmasing pasangannya di Jepang.
Sambil geleng-geleng, keduanya suami istri sebut Donjuan, 48, dan Sephia, 42, tak menyangka bisa kepergok, meski sudah selingkuh jauh-jauh ke negeri Sakura.
================================
Umi Hany Akasah - Radar Surabaya
================================
Sepandai-pandainya bangkai disimpan, baunya akan tercium pula.
Pasangan suami istri yang tinggal di Citraland Surabaya itu juga cukup pandai menyimpan perselingkuhan mereka.
Setidaknya, untuk berjalan-jalan dengan pacar-pacarnya, mereka memilih destinasi ke luar negeri, seperti kawasan Asia dan Eropa, bahkan Amerika.
“Namanya keplek, padahal saya juga jaga etika supaya tidak ketahuan. Meski secara ekonomi warisan saya banyak, tapi kan suami juga yang ngasih uang banyak selama ini,” kata Sephia di sela-sela sidang talak cerainya di Pengadilan Agama (PA), klas 1A Surabaya, Rabu (7/6).
Bersama pengacaranya, Abdul Kadir, Sephia menyadari jika dirinya telah berselingkuh dengan kekasihnya, sebut Dondon, 44.
Dondon adalah pengusaha tambang asal Kalimantan.
Untuk bertemu dengan kekasihnya, Donjuan memilih berselingkuh di luar negeri.
“Beberapa hotel di Indonesia sebagian punya link dengan keluarga suami, dia juga banyak mata matanya. Makanya, saya sama kekasih milih ke luar negeri. Itu pun jarang, palingan sebulan sekali,” kata Sephia.
Ibu dua anak itu mengaku jenuh dengan kehidupannya.
Sang suami sebagai pengelola perbankan di luar negeri jarang sekali mengajak bermain ke luar negeri.
Suaminya juga terkesan membosankan sampai akhirnya ia bertemu dengan Dondon saat acara peresmian butiknya di Kalimantan Selatan.
Benih-benih cinta muncul karena mereka sering berkomunikasi dan bahkan memilih untuk berlibur bersama di pulau-pulau terpencil.
“Saya sudah bosan juga sama suami jadi wajarlah kalau selingkuh,” kata Sephia.
Waktu bertemu selingkuh dengan Dondon, Sephia memang terlihat takut dan kaget. Ia bertemu selingkuh saat masuk hotel yang sama di Tokyo.
“Saya minta maaf gak diampuni sama suami,” kata Sephia.
Sementara Donjuan yang hadir dalam sidang talak cerai tampak lebih santai.
Dia sudah menyatakan kalau dirinya memilih akan menikahi selingkuhannya yang juga sekretarisnya.
“Saya gampanglah cari lagi, no problem,” pungkasnya.(*/no)
Ketegaran Hati Seorang Ibu Dikaruniai 3 Anak Cacat Mental
jpnn.com, SURABAYA - Orang tua selalu bangga jika anak-anaknya lahir dalam keadaan normal dan cerdas.
Nasib terbalik justru dialami oleh pasangan suami istri (pasutri) sebut namanya Donwori, 40, dan Karin, 37.
Sampai jelang masuk sekolah dasar, keduanya belum bisa menerima keadaan ketiga anaknya.
================================
Umi Hany Akasah - Radar Surabaya
================================
“Mau selingkuh saya tidak bisa, marah dan meninggalkan mereka juga tidak bisa. Saya stres terlebih suami enggak bisa menerima keadaan anak-anak kami,” kata Karin dengan mata berbinar seakan ingin menumpahkan air matanya ke lesung pipinya.
Dengan mata seakan menyesal, Karin menyatakan begitu sangat sedih memiliki ketiga anak yang semuanya dinyatakan berkebutuhan khusus.
Untuk pola makannya, Karin harus ekstra ketat sehingga memang menguras uang dan tenaga.
Ia harus sabar mengajari anak-anaknya supaya bisa bersosialisasi, meski saat ini ia sudah menyerahkan ketiga anak-anaknya ke sekolah inklusi terbaik di Surabaya.
”Dikucilkan tetangga, dikira anakanak saya gila itu sangat sakit. Kalau disuruh memilih saya juga ingin anak normal, tapi Allah mempercayakan mereka kepada saya. Artinya, Allah percaya saya mampu,” kata Karin dengan mata menangis.
Diakui Karin, ia dan suaminya sempat shock berat ketiga harus mendapati bayi-bayi yang ia lahirkan dalam keadaan cacat mental.
Putri pertamanya, mengalami down syndrom, sedangkan putri kedua dan ketiganya mengalami autis yang sering dianggap orang lain suka bikin onar.
”Kami sempat enggak mau mengakui mereka. Anak-anak saya taruh di rumah neneknya, tapi mereka selalu telepon saya dan suami. Kami luluh terlebih mereka suka mencium saya meskipun sering saya pukul mereka,” kata Karin dengan mata menangis.
Sang suami juga merasakan dampak menelantarkan anaknya.
Saat tidak mengakui mereka anak, Donwori menyatakan sulit mendapatkan rezeki, bahkan ia sempat stres karena hidup tidak tenang.
”Ketika saya berusaha menerima anak-anak, rezeki lancar. Mungkin Allah meminta saya ikhlas dan harus berjuang demi anak-anak,” jelasnya.
Dalam bulan puasa ini, Donwori berharap Tuhan bisa memaafkan segala kesalahanya di masa lalu.
Apalagi, ia kini mulai survive dengan membangun bisnis distribusi baju dan bahan pokok di Surabaya dan sekitarnya.
”Banyak ilmuan sukses dari anak-anak berkebutuhan khusus, saya hanya berdoa Allah mengampuni saya,” pungkas Donwori dengan mata berkaca-kaca. (*/no)
Pergoki Istri Digandeng Mesra Nasabah, Kecurigaan Tengah Malam Terjawab
jpnn.com, SURABAYA - Bagi Donwori, 30, pegawai bank adalah sosok istri idaman.
Selain dipastikan punya penghasilan dan teliti dalam urusan uang rumah tangga, penampilan pegawai bank sangat rapi dan mempesona.
Makanya, meski disakiti bakal mantan istri, pria yang tinggal di Wonorejo itu bakal tetap meminang istri dengan profesi sama, pegawai bank.
================================
Umi Hany Akasah - Radar Surabaya
================================
Sejak kecil Donwori sudah bercita-cita menjadi dan memiliki istri pegawai bank.
Ia merasa kagum dan bangga saat melihat pegawai bank yang ganteng, cantik dan rapi.
Makanya, waktu SMA ia mengambil jurusan IPS dan berlanjut ke pendidikan akuntansi STIE Perbanas.
“Cita-cita juga pegawai bank, alhamdulillah sekarang jadi marketing di bank swasta, dapat istri juga pegawai bank,” kata Donwori di sela-sela talak cerainya di Pengadilan Agama (PA), Klas 1A Surabaya, Senin (5/6).
Bersama pengacaranya, Donwori begitu semangat dan bangganya menjadi pegawai bank.
Ia mendapatkan gaji Rp 7 juta bahkan jika nasabahnya banyak ia bisa mendapatkan lebih dari Rp 10 juta.
Begitu pula istrinya. Dengan jumlah gaji di atas Rp 20 juta, keduanya sudah memiliki rumah di kawasan Semanggi Mangrove Wonorejo dan dua mobil yang dipakai sendirisendiri untuk bekerja.
Awal mula pernikahan di tahun 2011 lalu, Donwori mengaku sangat bahagia hidup dengan istrinya.
Karena sama-sama pegawai bank, Donwori dan Sephia saling mengerti sibuknya bekerja.
Keduanya pun kadang hunting bareng untuk memperindah penampilannya.
Terkadang, facial, spa hingga beli baju bareng di pusat-pusat perbelanjaan.
Saking sibuknya, keduanya sempat berpikir tidak akan memiliki anak dahulu sampai usia 30 tahunan.
”Saya berharap tahun ini sudah bisa punya anak, tapi istri menolak. Bahkan, beberapa bulan ini emoh berhubungan sama saya,” kata Donwori.
Dari situlah, Donwori mulai curiga dengan gerak-gerik istri yang ia sayangi.
Ia berusaha mencari tahu dengan menghubungi rekan-rekan istrinya sekantor. Akan tetapi, ia sulit mendapatkan informasi tentang sikap istrinya yang berubah.
Sungguh kaget tidak tertahan kalau Donwori tidak sengaja melihat istrinya masuk ke dalam sebuah mobil Alphard.
Di situ, Donwori mengikuti sang istri masuk ke salah satu restoran ternama dan bergandengan begitu mesra dengan pria yang kisaran berumur 50 tahun.
”Langsung saya labrak. Istri marah karena om itu hanya nasabah saja,” jelasnya. Dari kejadian itu, Donwori mengaku sudah tidak begitu mencintai istrinya.
”Sudah jadi rahasia umum di kalangan pegawai bank, kalau istri simpanan beberapa nasabah. Kalau ada nasabah rewel biasanya istri yang maju duluan untuk mengatasinya. Entah dirayu dengan omongan atau sampai kasur saya sudah enggak peduli,” jelas Donwori.
Meski sakit hati dengan tindakan istrinya yang suka nekat menggoda nasabah untuk mencapai target, Donwori tampaknya tidak kapok menikah dengan pegawai bank.
Bagi dia, pegawai bank adalah tetap istri yang pas mendampinginya selama-lamanya.
Ia merasa bangga jika memperkenalkan kepada teman sekolahnya jika sang istri adalah pegawai bank.
”Ini ada anak baru magang, cantik dan rapi melebihi istri. Saya pastikan akan menikah lagi dengan dia. Yang tua ditinggal aja. Lanang ini menang milih kan,” pungkasnya. (*/no)
Selasa, 19 September 2017
Mantan Istri Makin Seksi, Bekas Suami Menyesal Sampai Mati
Di balik kesuksesan seorang janda, pasti ada mantan suami yang menyesal sampai mati.
Setidaknya, itulah yang terjadi pada Donjuan, 30.
Ia sangat berharap mantan istrinya sebut saja Karin, 28, bisa kembali lagi ke pelukan setelah melihatnya sukses dan berubah jadi cantik.
================================
Umi Hany Akasah - Radar Surabaya
================================
Tiga tahun lalu, sewaktu proses sidang gugatan cerai di Pengadilan Agama (PA) Klas 1A Surabaya berlangsung, tampilan Karin tampak awut-awutan.
Wajahnya kusam, jerawatan, dan tampak tak terurus.
Badannya kurus kerempeng, dengan penampilan khasnya yang sangat kalem dengan celana panjang dan baju hitam ketat.
Tapi kini, Karin kembali hadir di PA dengan tampilan yang lebih seksi. Menggunakan rok pendek di atas lutut dengan atasan berupa baju dalam hem putih dipadu jas abu-abu, Karin yang kini bekerja sebagai sales tampil lebih kinclong.
Wajahnya juga lebih putih dengan polesan make up tipis dan body yang lebih berisi.
”Asli, saiki ngelu temenan. Aku dikatut-katutno urusan pegatan mantan suami karo bojone. Lha bojone cemburu karo aku, aku yo emoh lho diikut-ikutan. Ya aku ngomong sak onoke aku wis gak sudi mbalik ke Donjuan,” ungkap Karin.
Ibu satu anak ini memang cukup kesal dikait-kaitkan dalam persoalan rumah tangga mantan suami dengan istrinya.
Donjuan memang kini sedang mengurus proses cerai dengan istri barunya itu.
Karin pun dihadirkan sebagai saksi karena tuduhan menjadi pihak ketiga dalam rumah tangga Donjuan dan Sephia.
Padahal, Karin mengaku sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menghindari Donjuan dalam kehidupannya.
Apalagi setelah Donjuan menikah lagi, sebulan setelah perceraian mereka. Tapi setahun setelah bercerai, mantan suaminya yang sama-sama bekerja sebagai sales itu mulai keranjingan ke rumahnya dengan alasan menengok anak.
”Dia suka telepon-telepon juga. Padahal, saya sudah bilang kalau enggak mau balikan lagi. Istrinya sudah terlanjut cemburu. Saya dibilang kegatelan lah, apalah. Aduh, padahal levelku sudah enggak sama sales, cyinn,” kata warga Kedung Tarukan itu.
Diakui sales motor dan peralatan berat itu, Donjuan memang sangat berharap kembali dengannya. Alasannya, dia sekarang lebih seksi dan menarik daripada istrinya yang sekarang.
”Ya emohlah, saya sudah senang jadi single parent begini. Kalau mau kencan lagi sama saya, bayar gede dulu baru aku mau,” kata Karin seraya tertawa.
Seperti mengingat masa lalunya, Karin menyatakan masih sangat sakit hati dengan sikap Donjuan dulu.
Ia sering mendapat teror dari simpanan sang suami yang kini menjadi istrinya, Sephia.
”Dasarannya dia memang suka selingkuh. Saya mikir dia dulu sampai awakku kuru, awak gak keurus. Ya daripada runyam, saya pilih pisah saja. Alhamdulillah sekarang saya bisa hidup lebih baik,” kata Karin.
Bahkan, dia kini bekerja di dua pekerjaan sekaligus. Yaitu sebagai sales motor dan sales alat berat. Satu bulan, ia bisa mendapatkan penghasilan maksimal Rp 7 juta.
”Kalau bisa jual barang, saya bisa dapat take home pay sampai Rp 10 juta. Hidup lebih nikmat sekarang tanpa dia (Donjuan, Red),” pungkasnya.
Sementara itu, Donjuan yang mengikuti proses sidang cerainya dengan Sephia menampik jika dirinya mengejar-kejar lagi sang mantan, Karin.
”Istri juga menudingnya keliru, mantan juga ke-ge-er-an. Tapi, memang mantan istriku itu (Karin, Red) saiki tambah seksi dan ayu,” kata Donjuan.
Ia pun berharap bisa mendapatkan hati Karin lagi dengan cara apapun. Apalagi bersama istri keduanya sekarang, dia belum memiliki dikaruniai anak. (*/jay)
Istri Depresi Berat karena Anaknya Meninggal, Malah Digugat Cerai Suami
jpnn.com, SURABAYA - Merasa anaknya masih hidup, Karin, 38, mengaku sering berhalusinasi bersama sang buah hati.
Sang suami Donwori, 40, agak lama memahami masalah psikis istrinya.
Lambat laun, dia kuatir sampai akhirnya mengajukan talak cerai di Pengadilan Agama (PA), klas 1A Surabaya.
================================
Umi Hany Akasah - Radar Surabaya
================================
Dengan berat hari, Donwori harus mengajukan talak cerai. Meski sampai sidang talak berlangsung, Donwori mengaku sangat mencintai istrinya.
”Kasihan sebenarnya, dia itu depresi, tapi kalau tiap hari seperti itu saya jadi yang takut sendiri. Pas tidur saya digorok kan ngeri juga,” kata Donwori di sela sela sidang talak cerai di PA, Jumat (2/5).
Bersama pengacaranya, Donjuan menyatakan istrinya sudah hampir tiga tahun mengalami depresi berat.
Setiap malam sang istri menangis. Istrinya juga sering menjerit-jerit memanggil anaknya.
Ketika ada bayi digendong orang tuanya, Karin menarik dan berusaha merebut anak itu dari pelukan ibu kandungnya.
Beberapa kali, warga Kedung Anyar itu akan digeruduk warga dan diciduk ke polisi, namun lolos karena dokter menyatakan Karin mengalami depresi jiwa.
“Kalau dibilang kasihan ya kasihan, saya ini sama sama stres. anak meninggal waktu lucu-lucunya. Itu anak saya dapatkannya sulit, nunggu lima tahun. Pas dapat sama Tuhan diambil cepat,” kata Donwori dengan mata berkaca kaca.
Pria yang bekerja sebagai staf administrasi keuangan bank simpan pinjam itu mengatakan trauma dan penyesalan dialami karena kematian putri tunggalnya karena kelalaian dia dan istrinya.
“Anak masih merangkak tiba-tiba mainan setrika, istri lupa setrika enggak dimatikan, akhirnya kesetrum. Istri menyesal sekali dan ingin bunuh diri kalau lihat setrika,” kata Donwori.
Istrinya sangat frustasi sampai akhirnya harus dirawat oleh psikiater sampai sekarang. Sang istri seakan tidak terima dengan kematian putri tunggalnya.
“Ini saya masih mediasi juga, kalau istri masih bisa sembuh saya lebih baik hidup bersama dia. Kasihan sekali istri,” kata dia.
Dalam proses sidang talak cerai yang berbarengan dengan bulan puasa ini, majelis hakim berusaha untuk menyatukan kedua pasangan suami istri yang sudah menikah 10 tahun itu.
“Saya ingin punya anak lagi dengan istri, ini saya terus berdoa kepada Allah,” pungkasnya dengan mata berkaca kaca. (*/no)
Saat Hamil Paling Laris, Tarifnya Lebih Mahal
jpnn.com, SURABAYA - Awalnya pasangan suami istri ini bertemu di dunia malam. Karena itu, mereka pasti tahu karakter masing- masing.
Namun, Donjuan, 20, akhirnya memilih mundur karena sampai hamil 9 bulan, istrinya sebut Sephia, 19, masih sering dugem.
================================
Umi Hany Akasah - Radar Surabaya
================================
Setelah berusaha sabar selama 8 bulan, Donjuan akhirnya menalak Sephia di Pengadilan Agama (PA), klas 1A Surabaya.
Meskipun saat ini, Sephia sedang hamil 9 bulan.
“Paling baru inkrah 6 bulan lagi soalnya sekarang istri sedang hamil.Tapi, mau gimana lagi soalnya istri minta diceraikan terus,” kata Donjuan di sela-sela sidang cerai di PA, selasa (30/5).
Dengan wajah sedih, Donjuan menyatakan kalau dirinya sebenarnya masih mencintai istrinya.
Walaupun, pernikahan mereka terjadi karena kecelakaan hamil duluan di salah satu hotel di kawasan Pasar Kembang.
“Ibu enggak setuju saya nikahi istri, emang anaknya mendem terus. Sekarang hamil masih saja ngerokok dan minum. Saya takut nanti ada apa-apa sama anak saya,” kata Donjuan.
Menurut warga Kedung Anyar itu, Sephia tidak pernah mau diatur. Sephia menyatakan akan tetap melakukan semua pilihan hidupnya walau kini dalam keadaan hamil.
“Saya benar-benar menyesal menikah sama dia. Saya hanya takut ada apa-apa dengan anakku,” katanya sedih.
Selain masih menenggak miras, Sephia yang hampir tiap hari ke diskotek juga berkali kali kepergok berhubungan dengan pria lain.
Kebetulan, Donjuan bekerja sebagai bartender di salah satu diskotek di kawasan Surabaya Pusat.
Karena itu, Donjuan mengetahui informasi bila Sephia sering dibooking pria hidung belang.
“Denger-denger waktu hamil gini istri minta Rp 3 jutaan. Ngeri banget, hamil kok malah sering begitu sama orang. Aku takut terjadi apa-apa sama anak,” kata Donjuan.
Sementara itu, Sephia mengaku kalau menyesal menikah hamil dengan Donjuan.
“Kalau lahir tak tinggal di rumah mertua anak ini, aku ke Jakarta. Cari kerja di sana. Di Surabaya sumpek,” pungkasnya. (han/no)
Ketika Istri Muda Berwajah Cantik Mirip Nabila Syakieb
jpnn.com, SURABAYA - Merasa paling wanita bahenol dan kaya raya, Sephia, 48, berhasil menguasai seluruh harta setelah tiga tahun lalu minta poligami.
Dulu, si istri sebut Karin, 40, diam saja dan menerima apa adanya.
Kini balik Karin marah sampai mencakar wajah si Sephia. Modyar....!
===========================
Umi Hany Akasah - Radar Surabaya
===========================
Dengan wajah kalem, wanita keturunan Arab itu masih cantik seperti tiga tahun lalu. Wajahnya hampir mirip dengan Nabila Syakieb.
Beberapa pengunjung melihatnya dengan penuh takjub.
Kalem, cantik dan murah senyum. Berbanding jauh dengan Sephia yang wajahnya terlihat lebih tua.
Tampilannya menor dengan kerudung hanya diselempangkan di kepala.
Make up-nya juga tebal dengan lipstik merah merona. Senyumnya kecut dan memandang penuh kemarahan. Rabu (31/5) di Pengadilan Agama (PA), Klas 1A Surabaya, Karin untuk mengajukan proses banding sidang poligaminya dahulu.
Entah bisa atau tidak, intinya Karin sudah tidak mau dipoligami. Karin juga berharap seluruh persoalan harta gono gininya bisa selesai jika dia akan bercerai.
”Enggak kuat. Biar saja saya dianggap kalah, Abah (ayah, Red) sudah ingin menjodohkan saya dengan sahabatnya. Wahai kaum wanita semuanya jangan mau dimadu, nyesek,” kata Karin dengan nada mengingatkan.
Selain sering merasa sang suaminya tidak berlaku adil, Karin sudah mengaku ikhlas bercerai.
Sayangnya, Donjuan bersikukuh emoh bercerai, bahkan memilih menceraikan dua-duanya jika Karin minta cerai.
Beberapa menit kemudian, Sephia datang sembari menarik tangan Karin.
Sephia mengumpat Karin karena ingin menceraikan Donjuan.
”Koen ngerti nek awakmu jaluk pegat, aku yo dipegat karo Abi (Donjuan, Red).” kata Sephia sembari melotot pas di depan wajah Karin.
Dulu waktu diperlakukan seperti itu, Karin memilih diam. Kini, Karin sungguh berbeda.
Tanpa berucap kata, Karin menarik kepala Sephia dan menjambak rambutnya.
Sephia seakan kaget, sedangkan Karin terus melabuhkan tangannya di wajah Sephia sembari berucap modyar koen!
Karin pergi tunggang langgang, sementara Sephia masih terkapar sembari sibuk ngomelngomel tidak karuan.
”Garai poso batal koen iku. Awas koen,” kata Sephia marah marah. Saat ditanya, Sephia emoh berkomentar.
Sephia menganggap Karin hanya menakut-nakuti cerai karena ia masih cinta.
”Alah palingan dia masih cinta sama suami, gaya tok pengen jaluk pegat. Prett akeh palsune,” kata Sephia kemudian pergi. (*/no)
Langganan:
Postingan (Atom)