Rabu, 20 September 2017
Setahun Berumah Tangga, Istri Hanya Sekali Disentuh
Ada-ada aja alasan cerai di zaman moderen seperti ini. Seperti yang dilakukan Karin, 26, kepada suaminya sebut Donjuan, 31.
Wanita yang tinggal di Karah itu akhirnya memilih cerai lantaran selama setahun tidak disentuh suaminya.
Usut punya usut, aib itu terbongkar saat sidang cerai di Pengadilan Agama (PA), klas 1A Jl Ketintang Madya, Surabaya, Kamis (8/6).
================================
Umi Hany Akasah - Radar Surabaya
================================
Selama satu tahun berumah tangga, Donjuan hanya satu kali menyentuh Karin.
Itu pun waktu malam pertama. Setelah itu bablas, Donjuan tidak pernah menyentuh istrinya tanpa alasan.
Terbongkarnya penyebab enggannya Donjuan menyentuh istrinya terkuak pada saat sidang gugatan cerai di PA.
“Iya baru tahu, dan rasanya sakit banget waktu sidang tadi pagi suami jijik lihat bokongku yang hitam,” kata Karin dengan kondisi sesenggukan di PA, Kamis (8/6)
Bersama pengacaranya, Achmad Zainuddin, Karin menyatakan kalau dirinya sangat shock saat suaminya dengan suara terbata-bata mengaku jika jijik dan selalu terbayang-bayang dengan bokong hitam Karin.
“Bokong mana yang gak hitam, kan bokong iku sering kegesek di kursi, makanya hitam jlinteng. Tapi, emang sih dibokong saya ada to (penanda lahir,Red),” kaga Karin.
Dengan detail, Karin menceritakan di bagian bokong kiri terdapat tanda lahir warna hitam.
“Padahal saya pacaran sama suami itu pacaran sampai dua tahun, kirain bisa menerima apa adanya, eh ternyata tidak. Dia juga enggak ganteng-ganteng banget, tak terima,” jelas Karin.
Sakit hati bukan hanya soal tidak disentuh, pegawai bank itu juga kesal lantaran dirinya yang digugat cerai.
“Koyoke aku gak payu ae, aku yo akeh sing naksir kok rek,” kata Karin.
Sementara itu, Donjuan tidak mau berkomentar apa apa.
“Saya no coment, ya gimana lagi. Saya gak mau,” kata dia.
Ia menjelaskan, sudah berpisah rumah dengan istrinya sehingga ia merasa tidak memiliki tanggungan apa-apa.
“Hidup sendiri sajalah,” ungkap pria yang bekerja sebagai guru itu. (*/no)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar