Selasa, 19 September 2017

Ketika Suami tak Memiliki Jiwa Tarung, Istri pun Berang



jpnn.com, SURABAYA - Secara akademik, Don juan, 36, termasuk cerdas. Ia alumnus ITS dan beberapa kali memenangi perlombaan.

Sayangnya, mentalnya dalam persaingan tidak begitu hebat.

Akhirnya, ia berkali-kali keluar masuk kerja karena sering kali malas dan emoh bersaing dengan rekan kerjanya.

=============================
Umi Hany Akasah - Radar Surabaya
=============================

Meski sering keluar masuk kerja, Donjuan termasuk pria beruntung. Kecerdasannya dan kemampuan berkomunikasi bikin pria asal Jojoran itu mudah mencari pekerjaan.

Namun, ia bukan sosok yang bisa dimusuhi atau di marahi orang.

Akibatnya, tidak sampai tiga bulan dirinya memutuskan untuk resign.

“Sudah ratusan kali berhenti sih tapi orangnya, eng gak tatak. Kurang jadi pe tarung,” jelas istri nya Karin, 35, di sela-sela gugatan cerainya di Pengadilan Agama (PA) Klas 1A Surabaya, Kamis (13/4).

Bersama pengacaranya, Karin mengaku memang cukup pusing dengan sikap dan karakter suaminya yang mudah menyerah.

Padahal, jika melihat prestasi Donjuan sejak kecil adalah juara. Donjuan suka sekali membaca buku dan bahkan sering kali temannya menyebutnya kutu buku.

Karin yang merupakan teman sekolahnya juga kagum dengan suaminya. Sempat satu kelas, Donjuan adalah pria pendiam dan tidak neko neko.

Makanya, Karinlah yang cukup ngoyo mendekati Donjuan.

“Suami itu pernah kerja di bank asing sebagai analisis sistem industri perbankan. Pinter banget. Tapi ya gitu ada teman yang sudah ngomong kasar dia sudah keluar,” jelasnya.

Donjuan juga pernah bekerja kontrak di Pertamina, farmasi dan seba gainya. Kejadian pun berulang.

Donjuan keluar jika ada yang melihatnya tidak suka atau bicara kasar dengannya.

“Yo aneh, bojoku itu wong Surabaya tapi yo kok lembut ngunu wonge. Hampir seperti enggak jantan. Ibarat orang sakit itu pasrah enggak ada usaha berobat. “ jelasnya.

Bagi ibu dua anak itu, sikap itu justru bikin menjengkelkan. Apalagi Karin harus kerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya lantaran suaminya seringkali nganggur.

Sementara itu, Donjuan menya takan ingin berbisnis di rumahnya.

”Isri enggak mendukung. Saya disuruh kerja ke sana ke mari. Padahal saya enggak suka ritme kerja yang secara internal ada persaingam antar pega wai,” jelasnya.

Dia pun pasrah dengan keputusan istrinya untuk menceraikannya.

“Ya mau gimana lagi,”tukasnya. (*/no)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar